Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Selasa, 15 Februari 2011

Durhaka Kepada Orang Tua


صحيح البخاري - (ج 9 / ص 136/ح 2460) : حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Bisyir bin Al Mufadhdhol telah menceritakan kepada kami Al Jurairiy dari 'Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Apakah kalian mau aku beritahu dosa besar yang paling besar?" Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka menjawab: "Mau, wahai Rasulullah". Maka Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua". Lalu Beliau duduk dari sebelumnya berbaring kemudian melanjutkan sabdanya: "Ketahuilah, juga ucapan keji (curang) ". Dia berkata: "Beliau terus saja mengatakannya berulang-ulang hingga kami mengatakannya ' Duh sekiranya Beliau diam". Dan berkata, Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Al Jurairiy dari 'Abdurrahman. (Shahih Bukhari)

صحيح البخاري - (ج 18 / ص 372/5519) : حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْوَاسِطِيُّ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ لَا يَسْكُتُ

Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid Al Wasithi dari Al Jurairi dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang termasuk dari dosa besar? Kami menjawab; "Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua." -ketika itu beliau tengah bersandar, kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: "Perkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu." Beliau terus saja mengulanginya hingga saya mengira beliau tidak akan berhenti." (Shahih Bukhari)

سنن النسائي - (ج 17 / ص 151/ح 5577) : أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ نُبَيْطٍ عَنْ جَابَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنَّانٌ وَلَا عَاقٌّ وَلَا مُدْمِنُ خَمْرٍ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar dari Muhammad ia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ju'd dari Nubaith dari Jaban dari Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang yang mengungkit-ungkit pemberian, orang yang durhaka (kepada orang tua) dan pecandu khamer." (Sunan Nasa’i)

سنن النسائي - (ج 8 / ص 342/ح 2515) : أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ وَالدَّيُّوثُ وَثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمُدْمِنُ عَلَى الْخَمْرِ وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى

Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Ali dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Muhammad dari 'Abdullah bin Yasar dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat; anak yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayyuts, yaitu seorang yang merelakan keluarganya berbuat kekejian. Dan tiga golongan mereka tidak akan masuk surga; anak yang durhaka kepada orang tua, pecandu khamer, dan orang yang selalu menyebut-nyebut pemberiannya." (Sunan Nasa’i)

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 17 / ص 103/ح 7372) : حدثنا علي بن حمشاذ ، العدل - رحمه الله تعالى - وعبد الله بن الحسن القاضي ، قالا : ثنا الحارث بن أبي أسامة ، ثنا محمد بن عيسى بن الطباع ، ثنا بكار بن عبد العزيز بن أبي بكرة ، قال : سمعت أبي ، يحدث عن أبي بكرة ، رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « كُلُّ الذُّ نُوبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مَا شَاءَ مِنْهَا إِلىَ يَوْمََ اْلقِيَامَةِ إِلاَّ عُقُوقُ الوالدين فإن الله تعالى يُعَجِّلُهُ لصاحبه في الحياة قبل الممات » « هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه »

Dari Abu Bakrah :, dari Nabi bahwa beliau bersabda : “Setiap dosa akan Allah tangguhkan (hukumannya) sesuai dengan kehendaknya, kecuali dosa karena durhaka kepada kedua orang tua. Sesungguhnya Allah akan menyegerakan hukuman perbuatan itu kepada pelakunya di dunia ini sebelum ia meninggal”.

المعجم الأوسط للطبراني - (ج 20 / ص 230) : حدثنا هيثم بن خالد ، نا عبد الكبير ، ثنا صالح بن موسى الطلحي ، نا معاوية بن إسحاق ، عن عائشة بنت طلحة ، عن عائشة ، قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « مَا بَرَّ أَبَاهُ مَنْ شَدَّ دَ إِلَيْهِ الطَّرْفَ بِاْلغَضَبِ »

Dari Aisyah : Rasulullah bersabda : “Tidaklah dianggap berbakti kepada orang tua jika seseorang menajamkan pandangan (matanya)kepadanya karena marah”.

سنن الترمذي - (ج 7 / ص 123/ح 1822) و سنن ابن ماجه - (ج 11 / ص 54/ح 3653) و مسند أحمد - (ج 56 / ص 47/ح 26239) و مصنف ابن أبي شيبة - (ج 6 / ص 99) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 17 / ص 91/ح 7360) : عَنْ أَ بُو الدَّرْدَاءِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ )الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوْ اِحْفَظْهُ(

Dari Abu Darda t, ia berkata , "Aku mendengar Rasulullah r bersabda, 'Orang tua (ayah/ibu) adalah tengah-tengahnya dari pintu-pintu syurga. Maka jika engkau mau menghilangkan pintu itu (dengan durhaka kepadanya) atau jagalah pintu itu (dengan berbakti kepadanya)".

صحيح مسلم - (ج 12 / ص 396/ح 4627) : عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ )رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَ كَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَ هُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ(

Dari Abu Hurairah t, dari Nabi r, beliau bersabda : "Terhinalah!, terhinalah!, terhinalah!. Ditanyakan kepada beliau, "Siapakah orang yang terhina itu wahai Rasulullah?". Beliau r menjawab : "Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya yang telah mencapai usia lanjut, namun ia tidak dapat memasuki syurga (disebabkan ia tidak mau melayani mereka dan tidak menyenangkan hati mereka)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar