Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Selasa, 15 Februari 2011

Pengetahuan Sekitar Kematian ( bagian 2)


8. Arwah (ruh) mayat mendengar segala ucapan kita hanya tidak bisa menjawab

صحيح مسلم - (ج 14 / ص 36/ح 5120) : حَدَّ ثَنِي إِسْحَقُ بْنُ عُمَرَ بْنِ سَلِيطٍ الْهُذَ لِيُّ حَدَّ ثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَ ةِ عَنْ ثَابِتٍ قَالَ قَالَ أَ نَسٌ كُنْتُ مَعَ عُمَرَ ح و حَدَّ ثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ وَ اللَّفْظُ لَهُ حَدَّ ثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَ ةِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَ نَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا مَعَ عُمَرَ بَيْنَ مَكَّةَ وَ الْمَدِينَةِ فَتَرَ اءَ يْنَا الْـهِلاَ لَ وَ كُــنْتُ رَجُلاً حَدِيدَ الْبَصَرِ فَرَ أَ يْتُهُ وَ لَيْسَ أَحَدٌ يَزْعُمُ أَ نَّهُ رَ آ هُ غَيْرِي قَـالَ فَـجَعَلْتُ أَقُـولُ لِـعُمَرَ أَمَا تَـرَ اهُ فَجَعَلَ لاَ يَرَ اهُ قَالَ يَقُولُ عُمَرُ سَأَرَ اهُ وَ أَ نَا مُسْتَلْقٍ عَلَى فِرَ اشِي ثُمَّ أَ نْشَأَ يُحَدِّ ثُنَا عَنْ أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ يُرِينَا مَصَارِعَ أَهْلِ بَدْرٍ بِاْلأَمْسِ يَقُولُ هَذَ ا مَصْرَعُ فُلاَ نٍ غَدً ا إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ عُمَرُ فَوَ الَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ مَا أَخْطَـئُوا الْحُدُودَ الَّتِي حَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ فَجُعِلُوا فِي بِئْرٍ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَتَّى انْتَهَى إِلَيْهِمْ فَقَالَ يَا فُـلاَنَ بْنَ فُـلاَنٍ وَ يَا فُـلاَنَ بْنَ فُلاَنٍ هَلْ وَجَدْ تُمْ مَا وَعَدَكُمُ اللَّهُ وَ رَسُولُهُ حَقًّا فَإِ نِّي قَدْ وَجَدْتُ مَا وَ عَدَ نِي اللَّهُ حَقًّا قَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تُكَـلِّمُ أَجْسَادًا لاَ أَرْوَ ا حَ فِيهَا قَالَ مَا أَ نْـتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُولُ مِنْهُمْ غَيْرَ أَ نّـَهُمْ لاَ يَسْتَطِيعُونَ أَنْ يَرُدُّوا عَلَيَّ شَيْئًا

Dari Anas bin Malik berkata:( Kami bersama Umar diantara Makkah dan Madinah, kami melihat hilal, aku adalah orang yang berpenglihatan tajam, aku melihatnya, dan tidak seorang pun melihatnya selainku. Anas berkata: Aku berkata kepada Umar: Apa kau tidak melihatnya? Ia tidak melihatnya, ia berkata: Aku akan melihatnya dengan berbaring di atas hamparanku. Lalu ia menceritakan kepada kami tentang tentara-tentara Badar, ia berkata: Rasulullah I memperlihatkan tempat kematian tentara-tentara Badar kemarin, beliau I bersabda: "Ini tempat kematian fulan besok, insya Allah." Anas berkata: Umar berkata: Demi Dzat yang mengutusnya dengan kebenaran, mereka tidak melenceng dari batasan yang ditentukan Rasulullah I." Ia berkata: Mereka ditempatkan dilubang tanah satu sama lain, lalu Rasulullah I bergegas hingga tiba menemui mereka, beliau I memanggil: "Hai fulan bin fulan, hai fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan kebenaran janji Allah dan rasulNya, sesungguhnya aku telah menemukan kebenaran janji Allah yang dijanjikan padaku." Umar berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Tuan berbicara dengan jasad-jasad tidak bernyawa? Beliau I bersabda: "Kalian tidak lebih mendengar ucapanku melebihi mereka, hanya saja mereka tidak bisa menjawabku sedikit pun.")


9. Jadikanlah diri kita bagian dari tentara Allah supaya memperoleh pahala syahid

وَ لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَ ا تًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَ بِّهِمْ يُرْزَ قُونَ [آل عمران/169]

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (Q.S Ali Imran : 169)

سنن أبي داود - (ج 7 / ص 11/ح 2138) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 6 / ص 25/ح 2375) : حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ نَجْدَةَ حَدَّ ثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَ لِيدِ عَنِ ابْنِ ثَوْ بَانَ عَنْ أَبِيهِ يَرُدُّ إِلَى مَكْحُولٍ إِلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غُنْمٍ اْلأَشْعَرِيِّ أَنَّ أَ بَا مَالِكٍ اْلأَشْعَرِيَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ ) مَنْ فَصَلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمَاتَ أَوْ قُتِلَ فَهُوَ شَهِيدٌ أَوْ وَ قَصَهُ فَرَ سُهُ أَوْ بَعِيرُهُ أَوْ لَدَغَتْهُ هَامَّةٌ أَوْ مَاتَ عَلَى فِرَ اشِهِ أَوْ بِأَيِّ حَتْفٍ شَاءَ اللَّهُ فَإِ نَّهُ شَهِيدٌ وَ إِنَّ لَهُ الْجَنَّةَ(

Dari Abdurrahman bin Ghunm Al Asy'ari bahwa Abu Malik, Al Asy'ari berkata; saya mendengar Rasulullah I bersabda; "Barangsiapa yang memutuskan untuk berjuang di jalan Allah kemudian ia meninggal, atau terbunuh maka ia adalah syahid, atau kuda atau untanya telah mematahkan lehernya atau ia tersengat kalajengking atau ia meninggal di atas ranjangnya, atau dengan kematian bagaimanapun yang ia kehendaki maka ia adalah syahid, dan baginya surga."


10. Membantu keluarga yang kematian dengan mengirimi dan menyiapkan makanan

سنن الترمذي - (ج 4 / ص 117/ح919) : حَدَّ ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ وَ عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالاَ حَدَّ ثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرٍ ) قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اصْنَعُوا ِلأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا فَإِ نَّهُ قَدْ جَاءَ هُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ قَالَ أَ بُو عِيسَى هَذَ ا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَ قَدْ كَانَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُوَجَّهَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ شَيْءٌ لِشُغْلِهِمْ بِالْمُصِيبَةِ وَ هُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ قَالَ أَ بُو عِيسَى وَ جَعْفَرُ بْنُ خَالِدٍ هُوَ ابْنُ سَارَةَ وَ هُوَ ثِقَةٌ رَوَى عَنْهُ ابْنُ جُرَ يْجٍ(

Dari Abdullah bin Ja'far berkata; "Ketika tiba kabar kematian Ja'far, Nabi I bersabda; 'Persiapkanlah makanan buat keluarga Ja'far karena telah datang urusan yang menyibukkan mereka'." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih dan sebagian lebih menyukai untuk mengirimkan makanan kepada keluarga mayit, karena mereka disibukkan dengan musibah yang menimpa mereka. Ini juga merupakan pendapat Syafi'i." Abu 'Isa berkata; "Ja'far bin Khalid ialah Ibnu Sarah, dia seorang yang tsiqah. Ibnu Juraij telah meriwayatkan hadits darinya."


11. Shalat ghaib untuk seseorang walaupun waktunya sudah berlalu satu bulan

سنن الترمذي - (ج 4 / ص 182/ح 959) : حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّ ثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَ ةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ ) أَنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ وَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ غَائِبٌ فَلَمَّا قَدِمَ صَلَّى عَلَيْهَا وَ قَدْ مَضَى لِذَلِكَ شَهْرٌ(

Dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa Umu Sa'ad wafat namun Nabi I sedang tidak berada di Madinah. Tatkala beliau kembali, beliau menshalatinya padahal sudah berlalu waktu satu bulan dari kematiannya.


12. Orang yang meninggal khusnul khatimah, adalah orang yang diberi taufik oleh Allah

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 32/ح 2068) : حَدَّ ثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّ ثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَ نَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَ ا أَرَ ادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرً ا اسْتَعْمَلَهُ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ) يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ ( قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Anas dia berkata; Rasulullah I bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan menggunakannya." Lalu ditanyakanlah pada beliau, "Bagaimanakah Allah menggunakannya wahai Rasulullah?" beliau I menjawab: "Dia akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dijemput kematian." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.


13. Suruhan segera beramal sebelum datang 7 perkara

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 277/ح 2228) : حَدَّ ثَنَا أَ بُو مُصْعَبٍ عَنْ مُحْرِزِ بْنِ هَارُونَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ اْلأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ سَبْعًا هَلْ تَنْتَظِرُونَ إِلاَّ فَقْرًا مُنْسِيًا أَوْ غِنًى مُطْغِيًا أَوْ مَرَضًا مُفْسِدًا أَوْ هَرَمًا مُفَنِّدًا أَوْ مَوْ تًا مُجْهِزًا أَوْ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ أَوْ السَّاعَةَ فَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَ أَمَرُّ (

Dari Abu Hurairah, Rasulullah I bersabda: "Segeralah beramal (sebelum kedatangan tujuh hal), tidaklah kalian menunggu selain (1) kefakiran yang membuat lupa, (2) kekayaan yang melampaui batas, (3) penyakit yang merusak, (4) masa tua yang menguruskan, (5) kematian yang menyergap tiba-tiba, (6) Dajjal, seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti, (7) kiamat dan kiamat itu sangat membawa petaka dan sangat pahit."


14. Banyak mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 279/ح 2229) : حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَ نَ حَدَّ ثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّ اتِ يَعْنِي الْمَوْتَ (

Abu Hurairah berkata: Rasulullah I bersabda: "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian".


15. Wali-wali Allah menurut Rasulullah

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 346/ح 2269) : أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ زَحْرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الْقَاسِمِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) إِنَّ أَغْبَطَ أَوْلِيَائِي عِنْدِي لَمُؤْمِنٌ خَفِيفُ الْحَاذِ ذُو حَظٍّ مِنَ الصَّلاَ ةِ أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَ بِّهِ وَ أَطَاعَهُ فِي السِّرِّ وَ كَانَ غَامِضًا فِي النَّاسِ لاَ يُشَارُ إِلَيْه ِ بِاْلأَصَابِعِ وَ كَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا فَصَبَرَ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ نَقَرَ بِيَدِهِ فَقَالَ عُجِّلَتْ مَنِيَّتُهُ قَلَّتْ بَوَ اكِيهِ قَلَّ تُرَ اثُهُ(

Dari Abu Umamah dari nabi I bersabda: "Sesungguhnya wali-wali yang terbaik menurutku adalah orang mu`min yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Rabbnya dengan baik, mentaati-Nya disaat sepi, tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan lalu ia bersabar atas hal itu" setelah itu beliau I mematok-matokkan tangan beliau lalu bersabda: "Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalannya."


16. Kematian, angan-angan dan rintangan

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 494/ح 2378) : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي يَعْلَى عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ )خَطًّا مُرَ بَّعًا وَخَطَّ فِي وَ سَطِ الْخَطِّ خَطًّا وَ خَطَّ خَارِجًا مِنَ الْخَطِّ خَطًّا وَ حَوْلَ الَّذِي فِي الْوَسَطِ خُطُوطًا فَقَالَ هَذَا ابْنُ آدَمَ وَ هَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ وَهَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ اْلإِ نْسَانُ وَ هَذِهِ الْخُطُوطُ عُرُوضُهُ إِنْ نَجَا مِنْ هَذَا يَنْهَشُهُ هَذَا وَ الْخَطُّ الْخَارِجُ اْلأَمَلُ( هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ

Dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah I membuat garis kotak, ditengah-tengahnya beliau membuat satu garis, satu garis diluarnya dan beberapa garis disekitar tengahnya lalu beliau bersabda: "Ini adalah anak cucu Adam, ini ajalnya mengitarinya, yang ada ditengah ini manusia dan garis-garis ini halangan-halangannya, bila ia selamat dari yang ini ia digigit oleh yang ini (maksudnya kematian), sementara garis yang di luar adalah angan-angan." Hadits ini shahih.


17. Bershalawat kepada nabi sebagai penawar duka dan diampuni dosa.

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 497/ح 2381) : حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ ) كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ يَا أَ يُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللَّهَ جَاءَتْ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ قَالَ أُبَيٌّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِ نِّي أُكْثِرُ الصَّلاَ ةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِي فَقَالَ مَا شِئْتَ قَالَ قُلْتُ الرّ ُ بُعَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ النِّصْفَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلاَ تِي كُلَّهَا قَالَ إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَ يُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ ( قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Abdullah bin Muhammad bin 'Uqail dari Ath Thufail bin Ubai bin Ka'ab dari ayahnya berkata: Bila dua pertiga malam berlalu, Rasulullah I bangun lalu bersabda: "Wahai sekalian manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah, tiupan pertama datang dan diiringi oleh tiupan kedua, kematian datang dengan yang ada padanya, kematian datang dengan membawa segala kelanjutannya, kematian datang dengan membawa segala kelanjutannya." Berkata Ubai: Wahai Rasulullah, aku sering membawa shalawat untuk baginda, lalu seberapa banyak aku bershalawat untuk baginda? Rasulullah I menjawab: "Terserah." Aku bertanya: Seperempat? Rasulullah I menjawab: "Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Setengah? Beliau menjawab: ""Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Dua pertiga?"Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku berkata: Aku akan menjadikan seluruh doaku untuk baginda. Beliau I bersabda: "Kalau begitu, kau dicukupkan dari dukamu dan dosamu diampuni." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.


18. Semakin banyak dosa, semakin sedikit amal ibadah, semakin enggan untuk mati.

قُلْ إِنْ كَا نَتْ لَكُمُ الدَّ ارُ اْلآَ خِرَ ةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (94) وَ لَنْ يَتَمَنَّوْ هُ أَبَدً ا بِمَا قَدَّمَتْ أَ يْدِيهِمْ وَ اللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (95) [البقرة/94، 95]

Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar (94). Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.(95) (QS. Al Baqarah (2) : 94,95)

وَ لاَ يَتَمَنَّوْ نَهُ أَبَدً ا بِمَا قَدَّمَتْ أَ يْدِيهِمْ وَ اللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ [الجمعة/7]

Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim. (QS. Al Jumuah (62) : 7)


19. Kematian akan datang sekalipun kita bersembunyi darinya.

نَحْنُ قَدَّرْ نَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَ مَا نَحْنُ بِمَسْبُو قِينَ [الواقعة/60]

Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan(QS. Al Waaqiah (56) : 60)

أَ يْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ [النساء/78]

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh (QS. An-Nisaa (4) : 78)

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِ نَّهُ مُلاَ قِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَ ةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [الجمعة/8]

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al Jumuah (62) : 7)

يَا أَ يُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ كَفَرُوا وَ قَالُوا ِلإِخْوَ ا نِهِمْ إِذَ ا ضَرَ بُوا فِي اْلأَرْضِ أَوْ كَا نُوا غُزًّى لَوْ كَا نُوا عِنْدَ نَا مَا مَاتُوا وَ مَا قُتِلُوا لِيَجْعَلَ اللَّهُ ذَلِكَ حَسْرَ ةً فِي قُلُو بِهِمْ وَ اللَّهُ يُحْيِي وَ يُمِيتُ وَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ [آل عمران/156]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh." Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Ali Imran (3) : 156)


20. Gunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya untuk beramal

وَ أَ نْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَا كُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْ تَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَ أَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ [المنافقون/10]

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al Munaafiquun (63) : 10)

وَ لَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَ ا جَاءَ أَجَلُهَا وَ اللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ [المنافقون/11]

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Munaafiquun (63) : 11)

وَ مَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلاً وَ مَنْ يُرِدْ ثَوَ ابَ الدُّ نْيَا نُؤْ تِهِ مِنْهَا وَ مَنْ يُرِدْ ثَوَ ابَ اْلآَخِرَ ةِ نُؤْ تِهِ مِنْهَا وَ سَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ [آل عمران/145]

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran (3) : 145)

وَ لَيْسَتِ التَّوْ بَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَ ا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِ نِّي تُبْتُ اْلآَنَ وَ لاَ الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَ هُمْ كُفَّارٌ أُو لَئِكَ أَعْتَدْ نَا لَهُمْ عَذَ ابًا أَلِيمًا [النساء/18]

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS. An-Nisaa (4) : 18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar