21. Perintah Allah dan wasiat para nabi supaya mati dalam keadaan Islam
وَ وَ صَّى بِهَا إِبْرَ اهِيمُ بَنِيهِ وَ يَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَ أَ نْتُمْ مُسْلِمُونَ [البقرة/132]
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. Al Baqarah (2) : 132)
يَا أَ يُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَ أَ نْتُمْ مُسْلِمُونَ [آل عمران/102]
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran (3) : 102)
وَ مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَ الرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَ نْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَ الصِّدِّيقِينَ وَ الشُّهَدَ اءِ وَ الصَّالِحِينَ وَ حَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا [النساء/69]
Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisaa (4) : 69)
22. Orang yang meninggal di jalan Allah adalah hidup kekal dalam naunganNya
وَ لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَ ا تًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَ بِّهِمْ يُرْزَقُونَ [آل عمران/169]
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS. Ali Imran (3) : 102)
كُلُّ نَفْسٍ ذَ ائِقَةُ الْمَوْتِ وَ إِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِ حَ عَنِ النَّارِ وَ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَ مَا الْحَيَاةُ الدُّ نْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ [آل عمران/185]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran (3) : 185)
23. Mati itu kita alami setiap hari
اللَّهُ يَتَوَ فَّى اْلأَ نْفُسَ حِينَ مَوْ تِهَا وَ الَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ اْلأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ َلآَ يَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [الزمر/42]
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az-Zumar (39) : 42)
24. Melarang kuburan dijadikan mesjid atau tempat ibadah dan dikeramatkan
سنن النسائي - (ج 3 / ص 113/ح 696) و صحيح البخاري - (ج 2 / ص 215/ح417) و صحيح مسلم - (ج 3 / ص 124/ح 824) و سنن أبي داود - (ج 9 / ص 31/ح 2808)و مسند أحمد - (ج 4 / ص 318/ح 1786) و موطأ مالك - (ج 5 / ص 358/ح1387): أَخْبَرَ نَا سُوَ يْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَ نْبَأَ نَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَ كِ عَنْ مَعْمَرٍ وَ يُونُسَ قَالاَ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَ نِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَائِشَةَ وَ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالاَ لَمَّا نُزِلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَطَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَ ا اغْتَمَّ كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ قَالَ ) وَ هُوَ كَذَ لِكَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَ النَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَ نْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ(
Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah bahwasanya 'Aisyah dan Ibnu 'Abbas berkata; "Tatkala diturunkan kepada Rasulullah I penyakit yang mengakibatkan kematiannya maka beliau menutupkan kain di wajahnya. Ketika beliau tidak bisa keluar maka beliau membuka selimutnya dari wajahnya. Nabi I bersabda, 'Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid '."
25. Doa-doa yang berhubungan dengan kematian
سنن النسائي - (ج 5 / ص 97/ح1293) : أَخْبَرَ نِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمَّارٍ الْمَوْصِلِيُّ عَنِ الْمُعَافَى عَنِ اْلأَوْزَ اعِيِّ ح وَ أَ نْبَأَ نَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ عَنْ عِيسَى بْنِ يُونُسَ وَ اللَّـفْظُ لَهُ عَنِ اْلأَوْزَاعِيِّ عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَائِشَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَ بَا هُرَ يْرَ ةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) إِذَ ا تَشَهَّدَ أَحَدُ كُمْ فَـلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْ بَعٍ مِنْ عَذَ ابِ جَهَنَّمَ وَعَذَ ابِ الْقَبْرِ وَ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ وَ مِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا بَدَ ا لَهُ(
Dari Muhammad bin Abu 'Aisyah dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah I bersabda: "Bila salah seorang dari kalian tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu adzab neraka jahannam, adzab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta dari jahatnya Dajjal." Kemudian hendaklah berdoa untuk dirinya dari apa yang diinginkannya.
سنن النسائي - (ج 5 / ص 96/ح 1292) و صحيح البخاري - (ج 3 / ص 332/ح789) و صحيح مسلم - (ج 3 / ص 247/ح925) : أَخْبَرَ نَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّ ثَنَا أَبِي عَنْ شُعَيْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَ نِي عُرْوَ ةُ بْنُ الزُّ بَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَ تْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلاَ ةِ اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَ ابِ الْقَبْرِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْ ثَمِ وَ الْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَ ا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَ وَعَدَ فَأَخْلَفَ (
Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair, 'Aisyah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah I dalam shalatnya memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَ ابِ الْقَبْرِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْ ثَمِ وَ الْمَغْرَمِ
"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab kubur dan fitnah Dajjal serta fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari dosa dan utang."
Lalu seseorang bertanya kepada beliau; "Alangkah seringnya engkau berlindung dari utang!" Lalu beliau I bersabda: "Jika seseorang berutang, maka ia bicara dan berdusta, juga berjanji lalu mengingkarinya."
سنن النسائي - (ج 16 / ص 460/ح5438) : أَخْبَرَ نَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّ ثَنِي صَيْفِيٌّ مَوْ لَى أَبِي أَ يُّوبَ اْلأَ نْصَارِيُّ عَنْ أَبِي اْلأَسْوَ دِ السُّلَمِيِّ هَكَذَ ا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ ) اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَدْمِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَ الْحَرِيقِ وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرً ا وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا(
Telah menceritakan kepadaku Shaifi -mantan budak Abu Ayyub Al Anshari- dari Abu Al Aswad As Sulami berkata; "Rasulullah I membaca doa:
اللَّهُمَّ إِ نِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَدْمِ وَ أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَ الْحَرِيقِ وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرً ا وَ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kematian karena tertimpa reruntuhan, mati karena jatuh dari ketinggian, mati karena tenggelam dan mati karena kebakaran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari bujukan setan saat sakaratul maut kematian saat lari dari perang di jalan-Mu, serta mati karena sengatan binatang melata."
26. Peristiwa di alam tidak ada sangkut pautnya dengan kematian seseorang
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 190/ح 1002) : حَدَّ ثَنَا أَ بُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْوَ ارِثِ قَالَ حَدَّ ثَنَا يُونُسُ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَ ةَ قَالَ ) خَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَ اءَ هُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى الْمَسْجِدِ وَ ثَابَ النَّاسُ إِلَيْهِ فَصَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ فَا نْجَلَتِ الشَّمْسُ فَقَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَ الْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَ إِ نَّهُمَا لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَ إِذَ ا كَانَ ذَ اكَ فَصَلُّوا وَ ادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ وَ ذَ اكَ أَنَّ ابْنًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَاتَ يُقَالُ لَهُ إِبْرَ اهِيمُ فَقَالَ النَّاسُ فِي ذَ اكَ(
Dari Abu Bakrah berkata: "Telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah I, lalu Beliau I keluar dengan menyingsingkan selendangnya hingga tiba di masjid. Maka orang-orang berkumpul mengelilingi Beliau I. Lalu Beliau I memimpin shalat bersama mereka dua raka'at hingga matahari kembali nampak. Kemudian Beliau I bersabda: "Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah dan keduanya tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena kematian seseorang. Jika terjadi gerhana, maka dirikanlah shalat dan banyaklah berdo'a hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian". Peristiwa ini berkenaan ketika putra Nabi I yang bernama Ibrahim wafat dimana masyarakat memperbincangkannya".
27. Jangan mengaharapkan kematian jika kehidupan sulit dan banyak musibah
سنن النسائي - (ج 6 / ص 349/ح 1798) و صحيح البخاري - (ج 17 / ص 421/ح5239) و صحيح مسلم - (ج 13 / ص 178/ح4840) و سنن أبي داود - (ج 8 / ص 362/ح2702) و سنن الترمذي - (ج 4 / ص 75/ح893) و سنن ابن ماجه - (ج 12 / ص 317/ح4255) و مسند أحمد - (ج 24 / ص 87/ح 11541) : أَخْبَرَ نَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ح وَ أَ نْبَأَ نَا عِمْرَ انُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْوَ ارِثِ قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَ نَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) أَ لاَ لاَ يَتَمَنَّى أَحَدُ كُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَ لَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا الْمَوْتَ فَـلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَ تَوَ فَّنِي مَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرً ا لِي(
Dari 'Anas dia berkata; Rasulullah I bersabda: "Ketahuilah, janganlah salah seorang dari kalian berharap mati karena bahaya (musibah) yang menimpanya. Jika ia harus berhadap mati, maka hendaknya ia berdo'a :
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَا نَتَ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَ تَوَ فَّنِي مَا كَانَتَ الْـوَفَاةُ خَيْرً ا لِي
'Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidupku lebih baik bagiku, dan wafatkanlah aku selama kematian lebih baik bagiku'."
28. Menuntun orang yang akan meninggal dunia
سنن النسائي - (ج 6 / ص 357/ح1803) و صحيح مسلم - (ج 4 / ص 472/ح1523) و سنن أبي داود - (ج 8 / ص 377/ح2710) و سنن الترمذي - (ج 4 / ص 84/ح898) و سنن ابن ماجه - (ج 4 / ص 375/ح1434) و مسند أحمد - (ج 22 / ص 115/ح10570) و صحيح ابن حبان - (ج 12 / ص 499/ح3066) : أَخْبَرَ نَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّ ثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ قَالَ حَدَّ ثَنَا عُمَارَ ةُ بْنُ غَزِ يَّةَ قَالَ حَدَّ ثَنَا يَحْيَى بْنُ عُمَارَ ةَ قَالَ سَمِعْتُ أَ بَا سَعِيدٍ ح وَ أَ نْبَأَ نَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْعَزِ يزِ عَنْ عُمَارَ ةَ بْنِ غَزِ يَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُمَارَ ةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) لَقِّنُوا مَوْ تَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ(
Dari Abu Sa'id dia berkata; Rasulullah I bersabda: "Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia diantara kalian dengan -kalimat- 'Laa Ilaaha Illallah'."
29. Sebagian ciri-ciri akan wafatnya orang mukmin
سنن النسائي - (ج 6 / ص 360/ح1805) و مسند أحمد - (ج 46 / ص 496/ح21944) و سنن الترمذي - (ج 4 / ص 92/ح904) و سنن ابن ماجه - (ج 4 / ص 385/ح1442) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 3 / ص 359/ح1280) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 4 / ص 25/ح 1565) و صحيح ابن حبان - (ج 13 / ص 16/ح 3074) : أَخْبَرَ نَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا يَحْيَى عَنِ الْمُـثَنـَّى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَ ةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَ يْدَ ةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) مَوْتُ الْمُؤْ مِنِ بِعَرَقِ الْجَبِـينِ (
Dari 'Abdullah bin Buraidah dari bapaknya bahwasanya Rasulullah I bersabda: "(Tanda) wafat seorang mukmin adalah dengan keringat yang ada di dahi."
30. Bau ruh orang orang yang shalih dengan ruh orang yang tidak shalih
سنن النسائي - (ج 6 / ص 369/ح1810) : أَخْبَرَ نَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّ ثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَ ةَ عَنْ قَسَامَةَ بْنِ زُهَيْرٍ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) إِذَ ا حُضِرَ الْمُؤْ مِنُ أَتَـتْـهُ مَلاَ ئِكَةُ الرَّحْمَةِ بِحَرِيرَ ةٍ بَيْضَاءَ فَيَقُولُونَ اخْرُ جِي رَ اضِيَةً مَرْضِيًّا عَنْكِ إِلَى رَوْحِ اللَّهِ وَ رَ يْحَانٍ وَ رَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ فَـتَخْرُجُ كَأَطْيَبِ رِيحِ الْمِسْكِ حَتَّى أَ نَّهُ لَيُنَاوِلُهُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا حَتَّى يَأْ تُونَ بِهِ بَابَ السَّمَاءِ فَيَقُولُونَ مَا أَطْيَبَ هَذِهِ الرِّ يحَ الَّتِي جَاءَ تْكُمْ مِنَ اْلأَرْضِ فَيَأْ تُونَ بِهِ أَرْوَ ا حَ الْمُؤْمِنِينَ فَـلَهُمْ أَشَدُّ فَرَحًا بِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ بِغَائِبِهِ يَقْدَ مُ عَلَيْهِ فَيَسْأَ لُونَهُ مَاذَ ا فَعَلَ فُلاَ نٌ مَاذَ ا فَعَلَ فُلاَ نٌ فَيَقُولُونَ دَعُوهُ فَإِ نَّهُ كَانَ فِي غَمِّ الدُّ نْيَا فَإِذَ ا قَالَ أَمَا أَ تَاكُمْ قَالُوا ذُهِبَ بِهِ إِلَى أُمِّهِ الْهَاوِ يَةِ وَ إِنَّ الْكَافِرَ إِذَ ا احْتُضِرَ أَ تَـتْهُ مَلاَ ئِكَةُ الْعَذَ ابِ بِمِسْحٍ فَيَقُولُونَ اخْرُجِي سَاخِطَةً مَسْخُوطًا عَـلَـيْكِ إِلَى عَذَ ابِ اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ فَـتَخْرُجُ كَأَ نْـتَنِ رِيحِ جِيفَـةٍ حَتَّى يَأْ تُـونَ بِهِ بَابَ اْلأَرْضِ فَيَقُولُونَ مَا أَ نْـتَنَ هَذِ هِ الرِّ يحَ حَتَّى يَأْ تُـونَ بِهِ أَرْوَ احَ الْكُفَّارِ(
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi I beliau bersabda: "Apabila seorang mukmin telah mendekati ajalnya, para malaikat rahmat datang menemuinya dengan membawa sutera putih. Mereka berkata; 'keluarlah kamu (ruh) dengan ridla dan diridlai menuju rahmat Allah, bau harum dan Rabb yang tidak murka'. Lalu ia keluar dengan bau misik yang paling harum, hingga sebagian mereka berebut dengan sebagian yang lain untuk mendapatkannya, kemudian mereka membawanya hingga pintu langit. Mereka (penduduk langit) berkata; 'Alangkah harumnya bau yang kalian bahwa ini dari bumi! '. Lalu mereka datang dengannya menemui ruh-ruh kaum mukminin. Mereka lebih bergembira (kedatangan) nya daripada seorang di antara kalian yang di datangi orang yang sudah lama tidak bertemu. Lalu (ada ruh lain yang tidak shalih) mereka bertanya kepadanya; 'Apa yang telah dilakukan oleh si Fulan? Apa yang telah dilakukan si Fulan? ' Mereka berkata; 'Biarlah ia, karena dahulu ia terlena dengan kehidupan di dunia'. Jika ada yang bertanya, 'Tidakkah ia datang menemui kalian? ' mereka menjawab; 'Ia dibawa ke tempat asalnya yang dalam (Neraka Hawiyah), dan seorang yang kafir jika telah datang ajalnya, para malaikat Adzab datang membawa kain kasar. Mereka berkata; 'keluarlah kamu dengan murka dan dimurkai menuju siksa Allah I. Lalu ia keluar seperti bau bangkai yang paling busuk, kemudian mereka membawanya hingga pintu bumi. Lalu mereka berkata; 'Alangkah busuknya bau ini! ' lalu mereka membawanya menemui ruh orang-orang kafir."
31. Mencium mayat dan menangisinya sewajarnya diperbolehkan sebagai rasa kasih sayang
صحيح البخاري – (ج 22 / ص 369/ح 6829) و صحيح مسلم – (ج 4 / ص 485/ح 1531) : حَدَّ ثَنَا أَ بُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّ ثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَ يْدٍ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَ لِ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَ يْدٍ قَالَ ) كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ إِحْدَى بَنَاتِهِ تَدْعُوهُ وَ تُخْبِرُ هُ أَنَّ صَبِيًّا لَـهَا أَوْ ا بْـنًا لَهَا فِي الْمَوْتِ فَقَالَ لِلرَّسُولِ ارْجِعْ إِلَيْهَا فَأَخْبِرْهَا أَنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَ لَهُ مَا أَعْطَى وَ كُلُّ شَيْءٍ عِنْدَ هُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَمُرْهَا فَـلْتَصْبِرْ وَ لْتَحْتَسِبْ فَعَادَ الرَّسُولُ فَقَالَ إِ نَّهَا قَدْ أَقْسَمَتْ لَتَأْ تِـيَنَّـهَا قَالَ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَقَامَ مَعَهُ سَعْدُ بْنُ عُبَادَ ةَ وَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَ انْطَـلَقْتُ مَعَهُمْ فَرُ فِعَ إِلَيْهِ الصَّبِيُّ وَ نَفْسُهُ تَقَعْقَعُ كَأَ نَّهَا فِي شَنَّةٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ مَا هَذَ ا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِ هِ وَ إِ نَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ (
Dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah t, maula (budak) orang yang dicintai dan seorang anak kesayangan Rasulullah r, dia berkata : Salah seorang puteri nabi r mengutus seseorang untuk menyampaikan berita kepada beliau :"Sesungguhnya putraku sedang menghadapi sakaratul maut. Oleh karena itu, kunjungilah kami". Maka beliau menitipkan salam seraya bersabda : Sesungguhnya sudah menjadi hak Allah I apa yang diambilNya dan apa yang diberikanNya. Dan segala sesuatu sudah diberikan ketetapan tertentu disisi Allah I. Oleh karena itu, hendaklah dia bersabar dan mencari pahala di sisi Allah I". Kemudian orang yang di utus itu kembali sambil meminta dengan sangat yang diiringi dengan sumpah agar beliau mendatanginya. Maka Rasulullah r bersama Sa'ad bin 'Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa orang sahabat, semoga Allah I meridhoi mereka. Lalu anak (yang sakit) itu diangkat oleh beliau, kemudian didudukan di pangkuan beliau dengan nafas tersengal-sengal (karena dekat dengan sakaratul maut). Maka beliaupun meneteskan air mata, lalu Sa'ad bin 'Ubadah t bertanya : "Ya Rasulullah, mengapa meneteskan air mata?". Beliau menjawab, "Inilah rahmat (kasih sayang) yang ditempatkan oleh Allah U di dalam hati hamba-hambaNya dan sesungguhnya Allah U mengasihi hamba-hambaNya yang mempunyai rasa kasih sayang (kepada sesamanya)".
سنن النسائي - (ج 6 / ص 379/ح1818): أَخْبَرَ نَا سُوَ يْدٌ قَالَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ قَالَ مَعْمَرٌ وَ يُونُسُ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَ أَخْبَرَ نِي أَ بُو سَلَمَةَ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَ تْهُ ) أَنَّ أَ بَا بَكْرٍ أَقْبَلَ عَلَى فَرَسٍ مِنْ مَسْكَنِهِ بِالسُّنُحِ حَتَّى نَزَ لَ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَـلَمْ يُكَلـِّمْ النَّاسَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ وَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مُسَجًّى بِبُرْدٍ حِبَرَ ةٍ فَكَشَفَ عَنْ وَجْهِهِ ثُمَّ أَكَبَّ عَلَيْهِ فَقَبَّلَهُ فَبَكَى ثُمَّ قَالَ بِأَبِي أَ نْتَ وَ اللَّهِ لاَ يَجْمَعُ اللَّهُ عَلَيْكَ مَوْ تَتـَيْنِ أَ بَدًا أَمَّا الْمَوْ تَةُ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكَ فَقَدْ مِـتّـَهَا(
Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwasanya 'Aisyah mengabarkan kepadanya; Abu Bakar datang dengan menaiki kuda dari rumahnya -As-Sunuh- hingga ia turun, lalu masuk ke masjid dan tidak berbicara dengan orang-orang, hingga menemui Aisyah dan Rasulullah r telah ditutup dengan kain katun bermotif dari Yaman, lalu ia membuka tutup wajahnya, kemudian ia menunduk dengan hati yang sangat sedih, memeluknya (mencium) dan ia menangis, lalu berkata; "Bapakku sebagai tebusannya, demi Allah! Allah tidak akan mengumpulkan atas diri engkau dua kematian selamanya, adapun kematian yang telah Allah tuliskan atas diri engkau, sungguh engkau telah menjalaninya."
32. Anak yang sholih menyambut orang tua yang sholih di pintu syurga
سنن النسائي - (ج 7 / ص 231/ح 2061) : أَخْبَرَ نَا هَارُونُ بْنُ زَ يْدٍ وَ هُوَ ابْنُ أَبِي الزَّرْقَاءِ قَالَ حَدَّ ثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّ ثَنَا خَالِدُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ قُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ ) كَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَ ا جَلَسَ يَجْلِسُ إِلَيْهِ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ وَ فِيهِمْ رَجُلٌ لَهُ ابْنٌ صَغِيرٌ يَأْتِيهِ مِنْ خَلْفِ ظَهْرِ هِ فَيُقْعِدُهُ بَيْنَ يَدَ يْهِ فَهَلَكَ فَامْتَنَعَ الرَّجُلُ أَنْ يَحْضُرَ الْحَلْقَةَ لِذِكْرِ ابْنِهِ فَحَزِنَ عَلَيْهِ فَفَقَدَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ مَالِي لاَ أَرَى فُلاَ نًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ بُنَيُّهُ الَّذِي رَأَيْتَهُ هَلَكَ فَلَقِيَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَسَأَ لَهُ عَنْ بُنَيِّهِ فَأَخْبَرَهُ أَ نَّهُ هَلَكَ فَعَزَّاهُ عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا فُلاَ نُ أَ يُّمَا كَانَ أَحَبُّ إِلَيْكَ أَنْ تَمَـتَّعَ بِهِ عُمُرَ كَ أَوْ لاَ تَأْ تِي غَدً ا إِلَى بَابٍ مِنْ أَ بْوَ ابِ الْجَنَّةِ إِلاَّ وَ جَدْ تَهُ قَدْ سَبَقَكَ إِلَيْهِ يَفْتَحُهُ لَكَ قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ بَلْ يَسْبِقُنِي إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَيَفْتَحُهَا لِي لَهُوَ أَحَبُّ إِلَيَّ قَالَ فَذَ اكَ لَكَ(
Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Maisarah dia berkata; aku mendengar Mu'awiyah bin Qurrah dari bapaknya, dia berkata; "Adalah kebiasaan Nabi r jika sedang duduk, beberapa orang dari sahabatnya duduk menemaninya. Diantara mereka ada seorang yang memiliki anak kecil yang mendatangi beliau dari belakang punggungnya, lalu beliau mendudukkan di depannya. Pada suatu hari anak itu meninggal dunia. Maka orang tersebut berhalangan untuk menghadiri majelis karena ingat anaknya, ia bersedih atas kematiannya. Lalu Nabi r merasa kehilangan dan bertanya: "Mengapa aku tidak melihat si fulan?" mereka menjawab, "Wahai Rasulullah r, Anak kecilnya yang engkau lihat telah meninggal dunia, " lalu Rasulullah r bertemu dengannya dan bertanya tentang anaknya? Ia memberitahukan bahwa anaknya telah meninggal dunia, lalu beliau melawatnya, kemudian bersabda: "Wahai fulan, manakah yang lebih engkau cintai, engkau menikmati umurmu bersama anakmu? Atau kelak engkau tidak mendatangi salah satu pintu surga kecuali engkau mendapatkan anakmu telah mendahuluimu lalu membukakannya untukmu?" ia menjawab; "Wahai Nabi Allah, bahkan jika ia mendahuluiku menuju pintu surga lalu ia membukakannya untukku lebih aku cintai." Beliau r bersabda: "Itulah bagianmu."
33. Orang yang terbaik dan orang yang terburuk
سنن النسائي - (ج 10 / ص 154/ح 3055) : أَخْبَرَ نَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّ ثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَامَ تَبُوكَ يَخْطُبُ النَّاسَ وَ هُوَ مُسْنِدٌ ظَهْرَ هُ إِلَى رَ احِلَتِهِ فَقَالَ ) أَ لاَ أُخْبِرُ كُمْ بِخَيْرِ النَّاسِ وَ شَرِّ النَّاسِ إِنَّ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ رَجُلاً عَمِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَلَى ظَهْرِ فَرَسِهِ أَوْ عَلَى ظَهْرِ بَعِيرِ هِ أَوْ عَلَى قَدَمِهِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمَوْتُ وَ إِنَّ مِنْ شَرِّ النَّاسِ رَ جُلاً فَاجِرً ا يَقْرَ أُ كِتَابَ اللَّهِ لاَ يَرْعَوِي إِلَى شَيْ ءٍ مِنْهُ(
Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata; Rasulullah r pada saat perang Tabuk berkhutbah kepada manusia, dan beliau r menyandarkan punggungnya ke kendaraannya seraya bersabda: "Maukah saya kabarkan kepada kalian mengenai orang terbaik dan orang terburuk? Diantara orang terbaik adalah seorang laki-laki yang beramal di jalan Allah di atas kudanya atau untanya, atau berjalan kaki hingga datang kepadanya kematian. Dan diantara orang terburuk adalah pelaku dosa yang membaca Kitab Allah, namun ia tidak mau menghentikan keburukannya, atau menyesali atas kekhilafannya lalu meninggalkannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar