وَ مَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلاً [آل عمران/145]
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (Q.S Ali Imran : 145)
كُلُّ نَفْسٍ ذَ ائِقَةُ الْمَوْتِ وَ إ ِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِ حَ عَنِ النَّارِ وَ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَ مَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ [آل عمران/185]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Q.S Ali Imran : 185)
كُلُّ نَفْسٍ ذَ ائِقَةُ الْمَوْتِ وَ نَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَ الْخَيْرِ فِتْنَةً وَ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ [الأنبياء/35]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Q.S Al Anbiyaa : 35)
إِ نَّكَ مَيِّتٌ وَ إِ نّـَهُمْ مَيِّتُونَ [الزمر/30]
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). (Q.S Az Zumaar : 30)
1. Berkabung untuk kematian hanya 3 hari kecuali berkabung kematian untuk suami 130 hari
صحيح البخاري - (ج 5 / ص 25/ح 1200) و صحيح البخاري - (ج 2 / ص 18/ح 302) و صحيح البخاري - (ج 16 / ص 409/ح 4922) و صحيح البخاري - (ج 16 / ص 411/ح 4923) و صحيح مسلم - (ج 7 / ص 481/ح 2740) : حَدَّ ثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّ ثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّ ثَنَا سَلَمَةُ بْنُ عَلْقَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِ ينَ قَالَ ) تُـوُ فِّيَ ابْنٌ ِلأُ مِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَـلَمَّا كَانَ الْيـَوْمُ الـثَّالِثُ دَ عَتْ بِصُـفْـرَ ةٍ فَـتَمَسَّحَتْ بِـهِ وَ قَالَتْ نُـهِينَا أَنْ نُـحِدَّ أَكْـثَرَ مِنْ ثَلاَ ثٍ إِلاَّ بِزَ وْ جٍ (
Dari Muhammad bin Sirin berkata: (Telah wafat anak Ummu 'Athiyyah t. Pada hari ketiga (dari kematian anaknya) dia meminta wewangian, lalu memakainya kemudian berkata: "Kami dilarang berkabung melebihi tiga hari kecuali bila ditinggal mati suaminya".)
صحيح البخاري - (ج 5 / ص 26/ح 1201) و صحيح مسلم - (ج 7 / ص 477/ 2736) : حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ قَالَتْ ) لَمَّا جَاءَ نَعْيُ أَبِي سُفْيَانَ مِنْ الشَّأْمِ دَعَتْ أُ مُّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا بِصُفْرَ ةٍ فِي الْيَوْمِ الثَّالِثِ فَمَسَحَتْ عَارِضَيْهَا وَ ذِرَ اعَيْهَا وَ قَالَتْ إِ نِّي كُنْتُ عَنْ هَذَ ا لَغَنِيَّةً لَوْلاَ أَ نِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَـقُولُ لاَ يَـحِلُّ ِلامْرَ أَ ةٍ تُؤْ مِنُ بِاللَّهِ وَ الْيَـوْمِ اْلآخِرِ أَنْ تُـحِدَّ عَلَى مَـيِّتٍ فَوْ قَ ثَلاَ ثٍ إِلاَّ عَلَى زَوْ جٍ فَإِ نّـَهَا تُحِدُّ عَلَيْهِ أَرْ بَعَةَ أَشْهُرٍ وَ عَشْرً ا(
Dari Zainab binti Abu Salamah berkata ; (Ketika kabar kematian Abu Sufyan sampai dari negeri Syam, Ummu Habibah t meminta wewangian pada hari ketiga lalu memakainya untuk bagian sisi badannya dan lengannya dan berkata; Sungguh bagiku ini sudah cukup seandainya aku tidak mendengar Nabi r bersabda: "Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah I dan Hari Akhir untuk berkabung melebihi tiga hari kecuali bila ditinggal mati suaminya saat itu dia boleh berkabung sampai empat bulan sepuluh hari".)
2. Menyambung Shilaturahim diluaskan rezekinya dan dikenang kebaikan budi pekertinya
صحيح البخاري - (ج 7 / ص 228/ح 1925) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 17 / ص 129/ح 7390) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 5 / ص 459/ح 2503) و صحيح ابن حبان - (ج 2 / ص 367/ح 439) : حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ الْكِرْمَانِيُّ حَدَّ ثَنَا حَسَّانُ حَدَّ ثَنَا يُونُسُ قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ الزُّهْرِيُّ عَنْ أَ نَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ ) مَنْ سَرَّ هُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْ قِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَ ثَرِ هِ فَلْـيَصِلْ رَحِمَهُ(
Dari Anas bin Malik t berkata; Aku mendengar Rasulullah I bersabda :(" Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau meninggalkan nama sebagai orang yang baik setelah kematiannya hendaklah dia menyambung silaturrahim".)
صحيح البخاري - (ج 9 / ص 121/ح 2449) و سنن النسائي - (ج 7 / ص 8/ح 1908) و مسند أحمد - (ج 1 / ص 137/ح 133) : حَدَّ ثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّ ثَنَا دَ اوُدُ بْنُ أَبِي الْفُرَ اتِ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَ يْدَ ةَ عَنْ أَبِي اْلأَسْوَ دِ قَالَ ) أَ تَيْتُ الْمَدِينَةَ وَ قَدْ وَ قَعَ بِهَا مَرَضٌ وَ هُمْ يَمُوتُونَ مَوْ تًا ذَرِيعًا فَجَلَسْتُ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَرَّتْ جَنَازَ ةٌ فَأُ ثْنِيَ خَيْرً ا فَقَالَ عُمَرُ وَ جَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِأُخْرَى فَأُ ثْنِيَ خَيْرًا فَقَالَ وَ جَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِالثَّالِثَةِ فَأُ ثْنِيَ شَرًّ ا فَقَالَ وَ جَبَتْ فَقُلْتُ وَ مَا وَ جَبَتْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْ مِنِينَ قَالَ قُلْتُ كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَ يُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْ بَعَةٌ بِخَيْرٍ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ قُلْنَا وَ ثَلاَ ثَةٌ قَالَ وَ ثَلاَ ثَةٌ قُلْتُ وَ اثْنَانِ قَالَ وَ اثْنَانِ ثُمَّ لَمْ نَسْأَ لْهُ عَنْ الْوَ احِدِ(
Dari Abu Al Aswad berkata :("Aku mengunjungi Madinah disaat banyak orang sakit yang membawa kepada kematian mereka kemudian aku duduk di sisi 'Umar t saat lewat jenazah, lalu jenazah itu dipuji dengan kebaikan, maka 'Umar t berkata: "Pasti". Kemudian lewat jenazah lain lalu dipuji pula dengan kebaikan, maka 'Umar t berkata: "Pasti". Kemudian lewat jenazah ketiga namun dicela dengan kejelekkan, lalu diapun berkata: "Pasti". Maka aku bertanya kepadanya: "Apa yang dimaksud pasti wahai amirul mu'minin?" Maka 'Umar t berkata: "Sebagaimana Nabi I pernah mengatakannya: "Siapa saja dari muslim (yang meninggal dunia) lalu dipersaksikan dengan kebaikan oleh empat orang maka dia pasti akan dimasukkan oleh Allah kedalam surga". Kami bertanya: "Bagaimana kalau hanya disaksikan oleh tiga orang?" Beliau I menjawab: "Ya juga oleh tiga orang". Aku katakan: "Bagaimana kalau dua orang?" Beliau I menjawab: "Ya juga oleh dua orang". Kemudian kami tidak bertanya bila hanya oleh satu orang".)
3. Orang yang meratapi kematian seseorang, Rasulullah mengatakan bukan dari golongan orang mukmin
صحيح البخاري - (ج 11 / ص 344/ح 3258) و صحيح مسلم - (ج 1 / ص 269/ح 148) و سنن الترمذي - (ج 4 / ص 119/ح 920) و سنن النسائي - (ج 6 / ص 404/ح 1837) و سنن ابن ماجه - (ج 5 / ص 63/ح 1573) : حَدَّ ثَنِي ثَابِتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّ ثَنَا سُفْيَانُ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّ ةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ح وَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ إِبْرَ اهِيمَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ وَ شَقَّ الْجُيُوبَ وَ دَعَا بِدَعْوَ ى الْجَاهِلِيَّةِ(
Dari 'Abdullah dari Nabi I bersabda:("Bukan dari golongan kami siapa yang memukul-mukul pipi, merobek baju dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (meratap kematian) ".)
صحيح البخاري - (ج 12 / ص 221/ح 3561) : حَدَّ ثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّ ثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ ) خِلاَ لٌ مِنْ خِلاَ لِ الْجَاهِلِيَّةِ الطَّعْنُ فِي اْلأَ نْسَابِ وَ النِّيَاحَةُ وَ نَسِيَ الثــَّالِـثَـةَ قَالَ سُفْيَانُ وَ يَقُولُونَ إِ نَّهَا اِلاسْتِسْقَاءُ بِاْلأَ نْوَ اءِ(
Dari 'Ubaidullah dia mendengar Ibnu 'Abbas t berkata; ("Kebiasaan (yang masih ada pada ummat ini) dari kebiasaan jahiliyyah adalah mencela keturunan dan meratapi (kematian) ". Ubaidullah lupa perkara yang ketiga. Sufyan berkata; Orang-orang mengatakan, bahwa yang ketiga adalah meminta hujan lewat perantara bintang-bintang.)
4. Kabar baik dan buruk dari Allah akan diterima oleh kita saat sakaratul maut
صحيح البخاري - (ج 20 / ص 165/ح 6026) و صحيح مسلم - (ج 13 / ص 184/ح 4845) : حَدَّ ثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّ ثَنَا هَمَّامٌ حَدَّ ثَنَا قَتَادَ ةُ عَنْ أَ نَسٍ عَنْ عُبَادَ ةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَ مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ أَوْ بَعْضُ أَزْوَ اجِهِ إِ نَّا لَنَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَ اكِ وَ لَكِنَّ الْمُؤْ مِنَ إِذَ ا حَضَرَهُ الْمَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَ انِ اللَّهِ وَ كَرَ امَتِهِ فَـلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ وَ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَ إِنَّ الْكَافِرَ إِذَ ا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَذَ ابِ اللَّهِ وَ عُقُو بَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ ( اخْتَصَرَهُ أَ بُو دَ اوُدَ وَ عَمْرٌو عَنْ شُعْبَةَ وَ قَالَ سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَ ةَ عَنْ زُرَ ارَةَ عَنْ سَعْدٍ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
Dari Ubadah bin Shamit dari Nabi I, beliau bersabda :("Barangsiapa yang mencintai perjumpaan dengan Allah I, Allah I juga mencintai perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa yang membenci perjumpaan dengan Allah I, Allah I juga membenci perjumpaan dengannya." Kontan 'Aisyah t atau sebagian isteri beliau berkomentar 'Kami juga cemas terhadap kematian! ' , Nabi I lantas bersabda: "Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar, seorang mukmin jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah I dan karamah-Nya, sehingga tak ada sesuatu apapun yang lebih ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia mencintai berjumpa Allah I, dan Allah I pun mencintai berjumpa kepadanya. Sebaliknya orang kafir jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk dengan siksa Allah I dan hukuman-Nya, sehingga tidak ada yang lebih ia cemaskan daripada apa yang di hadapannya, ia membenci berjumpa Allah I, sehingga Allah I pun membenci berjumpa dengannya.") Abu Daud dan Amru meringkasnya dari Syu'bah dan Said mengatakan dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd dari 'Aisyah dari Nabi I.
5. Memberi penghormatan dengan berdiri untuk orang yang meninggal
صحيح مسلم - (ج 5 / ص 65/ح 1593) : حَدَّ ثَنِي سُرَ يْجُ بْنُ يُو نُسَ وَ عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالاَ حَدَّ ثَنَا إِسْمَعِيلُ وَ هُوَ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَ ائِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ ) مَرَّتْ جَنَازَةٌ فَقَامَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ قُمْنَا مَعَهُ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِ نَّهَا يَهُودِيَّةٌ فَقَالَ إِنَّ الْمَوْتَ فَزَعٌ فَإِذَ ا رَ أَ يْتُمْ الْجَنَازَ ةَ فَقُومُوا(
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; (Pernah ada jenazah lewat di hadapan kami, lalu Rasulullah I berdiri dan kami pun ikut berdiri. Kemudian kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jenazah itu adalah seorang wanita Yahudi." Beliau I bersabda: "Sesungguhnya kematian itu adalah Faza' (dahsyat), maka jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah.")
6. Berziarah kubur mengingatkan akan kematian, dan tidak ada mayat gentayangan
صحيح مسلم - (ج 5 / ص 106/ح 1622) و سنن أبي داود - (ج 8 / ص 454/ح 2760) و مسند أحمد - (ج 28 / ص 455/ح 13906) و مسند أبي يعلى الموصلي - (ج 5 / ص 15/ح 1907) : حَدَّ ثَنَا أَ بُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ أَبِي حَازِ مٍ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ قَالَ ) زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَ أَ بْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اِسْتَأْذَ نْتُ رَ بِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَ اسْتَأْذَ نْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِ نَّـهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ (
Dari Abu Hurairah ia berkata; (Nabi I menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang yang berada di sekelilingnya pun ikut menangis. Kemudian beliau I bersabda: "Saya memohon izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan baginya, namun tidak diperkenankan oleh-Nya, dan saya meminta izin untuk menziarahi kuburnya lalu diperkenankan oleh-Nya. Karena itu, berziarahlah kubur karena ia akan mengingatkan kalian akan kematian.")
سنن أبي داود - (ج 9 / ص 44/ ح 2816) : حَدَّ ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّ ثَنَا مُعَرِّفُ بْنُ وَ اصِلٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنِ ابْنِ بُرَ يْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ) نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَ ةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّ فِي زِيَارَ تِهَا تَذْكِرَةً(
Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah I bersabda:("Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat peringatan (mengingatkan kematian).")
صحيح مسلم - (ج 11 / ص 252/ح 4118) و صحيح البخاري - (ج 17 / ص 488/ح 5278) و سنن أبي داود - (ج 10 / ص 421/ح 3413) و سنن ابن ماجه- (ج 10 / ص 377/ح 3529) : حَدَّ ثَنَا يَحْيَى بْنُ أَ يُّوبَ وَ قُتَيْبَةُ وَ ابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّ ثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنِ الْعَلاَءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) لاَ عَدْوَ ى وَ لاَ هَامَةَ وَ لاَ نـَوْءَ وَ لاَ صَفَرَ (
Dari Abu Hurairah, Rasulullah I bersabda:( "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang bergentayangan, tidak ada bintang tertentu (penyebab turunnya hujan) dan tidak ada kematian di karenakan penyakit cacing perut.)
7. Berdoalah bahwa kematian adalah pembebas dari segala kejahatan diri
صحيح مسلم - (ج 13 / ص 249/ح 4897) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 16 / ص 47/ح 7471) : حَدَّ ثَنَا إِبْرَ اهِيمُ بْنُ دِينَارٍ حَدَّ ثَنَا أَ بُو قَطَنٍ عَمْرُو بْنُ الْهَيْثَمِ الْقُطَعِيُّ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ الْمَاجِشُونِ عَنْ قُدَ امَةَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ : اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَ أَصْلِحْ لِي دُ نْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَ أَصْلِحْ لِي آخِرَ تِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَ اجْعَلْ الْحَيَاةَ زِ يَادَ ةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَ اجْعَلْ الْمَوْتَ رَ احَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah I pernah berdoa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَ أَصْلِحْ لِي دُ نْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَ أَصْلِحْ لِي آخِرَ تِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَ اجْعَلِ الْحَيَاةَ زِ يَادَ ةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَ اجْعَلِ الْمَوْتَ رَ احَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
"ALLOOHUMMA ASHLIH LII DIINII ALLADZII HUWA 'ISHMATU AMRII, WA ASHLIH LII DUN-YAAYA ALLATII FIIHAA MA'AASYII, WA ASH-LIH LII AAKHIROTII ALLATII FIIHAA MA'AADZII, WAJ'ALIL HAYAATA ZIYAADATAN LII FII KULLI KHOIRIN, WAJ'ALIL MAUTA ROOHATAN LII MIN KULLI SYARRIN
"Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!"
سنن أبي داود - (ج 8 / ص 493/ح 2786) : حَدَّ ثَنَا مُوسَى بْنُ مَرْوَ انَ الرَّ قِّيُّ حَدَّ ثَنَا شُعَيْبٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَقَ عَنْ اْلأَوْزَ اعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَةَ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى جَنَازَ ةٍ فَقَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah I menshalati jenazah kemudian beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَ مَيّـِتِنَا وَ صَغِيرِنَا وَ كَبِيرِنَا وَ ذَكَرِنَا وَ أُ نْثَانَا وَ شَاهِدِنَا وَ غَائِبِنَا , اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِيمَانِ وَ مَنْ تَوَ فَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِسْلاَمِ , اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَ لاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
ALLAAHUMMAGHFIR LIHAYYINAA WA MAYYITINA, WA SHAGHIIRINAA WA KABIIRINAA WA DZAKARINAA WA UNTSAANAA, WA SYAHIDINAA WA GHAAIBINAA. ALLAAHUMMA, MAN AHYAITAHU MINNAA FA AHYIHI 'ALAL IIMAAN WA MAN TAWAFFAITAHU MINNAA FATAWAFFAHU 'ALAL ISLAAM. ALLAHUMMA LAA TAHRIMAN AJRAHU WA LAA TUDHILLANAA BA'DAHU
Ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup diantara kami, dan yang telah mati, anak kecil dan yang dewasa kami, laki-laki kami dan wanita kami, orang-orang yang hadir diantara kami dan yang tidak hadir. Ya Allah, siapapun diantara kami yang Engkau hidupkan maka hidupkanlah di atas keimanan dan siapapun diantara kami yang Engkau wafatkan maka wafatkanlah dalam keadaan beragama Islam, ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari mendapatkan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah kematiannya!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar