Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Rabu, 02 Februari 2011

Keutamaan Ilmu - فضيلة العلم (Bagian 1)


Definisi Ilmu :

Secara bahasa, al ilmu (العلم) adalah lawan dari al jahl (الجهل) atau kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan pengetahuan yang pasti.

Secara Istilah, dijelaskan oleh sebagian ulama bahwa ilmu adalah ma’rifah (pengetahuan) sebagai lawan dari al jahl (ketidak tahuan).

Adapun ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu syar’i, artinya ilmu yang diturunkan oleh Allah I kepada Rasulullah r berupa keterangan dan petunjuk. Maka ilmu yang didalamnya terkandung pujian dan sanjungan adalah ilmu wahyu, yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah I saja. Nabi r bersabda :

صحيح البخاري - (ج 22 / ص 287/ح 6767) و موطأ مالك - (ج 5 / ص 377/ح 1400) و صحيح مسلم - (ج 5 / ص 239/ح 1719) و سنن الترمذي - (ج 9 / ص 241/ح 2569) و سنن ابن ماجه - (ج 1 / ص 256/ح 216) و مصنف عبد الرزاق - (ج 11 / ص 403/ح 30851) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 3 / ص 452/ح 1491) و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 254/ح 230) و مستخرج أبي عوانة - (ج 14 / ص 483/ح 6063) و مسند أبي يعلى الموصلي - (ج 15 / ص 187/ح 7216) و صحيح ابن حبان - (ج 1 / ص 173/ح 89) و مسند ابن راهويه - (ج 1 / ص 400) : عَنْ حُمَيْدٌ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَ بِي سُفْيَانَ يَخْطُبُ قَال َ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ و َ سَلَّمَ يَقُو لُ ) مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرً ا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ (

Dari Humaid dia berkata, saya mendengar dari Muawiyah Ibnu Abi Sufyan t, ketika khutbah dia berkata, saya mendengari Rasulullah r bersabda : “ Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah I, maka Dia akan menjadikannya faham tentang agamanya”.

Dalam hadits lainnya, Nabi r bersabda :

سنن أبي داود - (ج 10 / ص 49/ح 3157) و سنن الترمذي - (ج 9 / ص 296/ح 2606) و سنن ابن ماجه - (ج 1 / ص 259/ح 219) و مسند أحمد - (ج 44 / ص 192/ح 20723) و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 383/ح 351) و صحيح ابن حبان - (ج 1 / ص 171/ح 88) : حَدَّ ثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ يُحَدِّثُ عَنْ دَاوُدَ بْنِ جَمِيلٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ أَبِي الدَّرْدَاءِ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ إِنِّي جِئْتُكَ مِنْ مَدِينَةِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لِحَدِيثٍ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَدِّثُهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَا جِئْتُ لِحَاجَةٍ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ ) وَ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَ ثَةُ اْلأ َنْبِيَاءِ وَ إِنَّ الأَ نْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّ ثُوا دِينَارًا وَ لاَ دِرْهَمًا وَ رَّ ثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَ افِرٍ(

Hadits dari Abu Darda t, dari Rasulullah r beliau bersabda : “Sesungguhnya Ulama itu pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu, maka barang siapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak”

Satu hal yang sudah kita ketahui bahwa yang diwariskan oleh para Nabi hanyalah ilmu tentang syariat Allah U, bukan yang lainnya. Maka para nabi tidak mewariskan ilmu teknologi pada manusia atau yang berkaitan dengannya Rasulullah r bersabda :

اَ نْتُمْ أَعْلَمُ بِشُؤُوْنَ دُ نْيَاكُمْ

Kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian

Tetapi ilmu teknologi dan Ilmu-ilmu yang mendukung kehidupan itu akan terpuji dihadapan Allah U tergantung nilai pemakaian dan pemanfaatannya yang sesuai syariat Allah U berdasarkan keutamaan fungsi dan kemaslahatannya.



Dalil-dalil Al Qur'an :

شَهِدَ اللَّهُ أَ نَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَ الْمَلاَ ئِكَةُ وَ أُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ [آل عمران/18]

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). (QS Ali 'Imran (3) :18)

Perhatikan bagaimana Allah I memulai dengan diriNya, kemudian dengan para malaikat dan terakhir dengan orang-orang yang ahli ilmu. Dengan hal ini cukuplah bagi kita untuk mengetahui tentang kemuliaan, keutamaan, kejelasan dan kelebihan orang-orang yang berilmu.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ [المجادلة/11]

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS Al Mujadilah (58) :11)

Perhatikan bagaimana sahabat Ibnu Abbas t menafsirkan ayat tersebut :

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 5) - أبو حامد الغزالي : ) قال ابن عبس رضي الله عنهما: للعلماء درجات فوق المؤمنين بسبعمائة درجة ما بين الدرجتين مسيرة خمسمائة عام (

Ibnu Abbas t berkata : " Para Ulama memperoleh beberapa derajat diatas kaum mu'minin dengan tujuh ratus derajat di mana nilai antara dua derajat itu sama dengan perjalanan lima ratus tahun (Kitab Ihya Ulumiddin juz 1 hal 5 – Imam Al Ghazali)

قُلْ هَلْ يَسْتَوِ ي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ [الزمر/9]

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS Az-Zumar (39) : 9)

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي اْلأَعْمَى و َالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّــلُمَاتُ وَ النُّورُ [الرعد/16]

Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang. (QS Ar-Ra’du (13) : 16)

مَثَلُ الْفَرِ يقَيْنِ كَاْلأَعْمَى و َ اْلأَصَمِّ وَ الْبَصِيرِ وَ السَّمِيعِ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلاً [هود/24]

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? (QS Huud (11) : 24)

أَ فَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمْ مَنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَ اطٍ مُسْتَقِيمٍ [الملك/22]

Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (QS Al Mulk (67) : 22)

وَ مَا يَسْتَوِ ي اْلأَعْمَى وَ الْبَصِير ُ ؛ وَ لاَ الظُّــلُمَاتُ وَ لاَ النُّورُ ؛ و َ لاَ الظِّلُّ وَ لاَ الْحَرُورُ ؛ وَ مَا يَسْتَوِي اْلأَحْيَاءُ وَ لاَ اْلأَمْو َاتُ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ وَ مَا أَ نْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ [فاطر/19-22]

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat. dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. (QS Fathir (35) : 19-22)

إِ نَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ [فاطر/28]

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu).(QS Fathir (35) : 28)

قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَ بَيْنَكُمْ وَ مَنْ عِنْدَ هُ عِلْمُ الْكِتَابِ [الرعد/43]

"Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab". (QS Ar-Ra'd (13) : 43)

Perhatikan ayat-ayat tersebut diatas menunjukkan perbedaan antara yang berilmu dan yang tidak berilmu, serta perbedaan ketakwaan yang ditimbulkannnya, dan hal tersebut akan disaksikan di dunia serta di akhirat (oleh Allah I, orang beriman, kufur, munafiq dan musyrik).

قَالَ الَّذِي عِنْدَ هُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَ نَا آَتِيكَ بِهِ [النمل/40]

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". (QS An-Naml (27) : 40)

وَ قَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَ يْلَكُمْ ثَوَ ابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَ عَمِلَ صَالِحًا [القصص/80]

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh".(QS Al Qashash (28) : 80)

Ayat-ayat tersebut menerangkan kelebihan dan kekuatan seseorang di dunia dan diakhirat berkat ilmu yang dimilikinya.

وَ تِلْكَ اْلأَ مْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَ مَا يَعْقِلُهَا إِلاَّ الْعَالِمُونَ [العنكبوت/43]

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS Al 'Ankabut (29) : 43)

وَ لَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَ إِلَى أُو لِي اْلأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُو نَهُ مِنْهُمْ [النساء/83]

Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). (QS An-Nisa' (3) : 83)

Ayat diatas menerangkan Allah I menyerahkan hukumNya mengenai beberapa peristiwa kepada pemahaman manusia untuk menggalinya, dan Dia mensejajarkan tingkat pemahaman mereka kepada tingkat para Nabi dalam menyingkap hukum Allah I.

يَا بَنِي آَدَمَ قَدْ أَ نْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَ ارِي سَوْ آ َتِكُمْ وَ رِيشًا وَ لِبَاسُ التَّقْوَى [الأعراف/26]

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. (QS Al A'raf (7) : 26)

Para ulama mengatakan tentang ayat ini yang dimaksud pakaian adalah ilmu, pakaian indah adalah keyakinan, dan pakaian takwa adalah malu.

وَ لَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَى عِلْمٍ [الأعراف/52]

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami. (QS Al A'raf (7) : 52)

فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ [الأعراف/7]

maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka). (QS Al A'raf (7) : 7)

بَلْ هُوَ آ َ يَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ [العنكبوت/49]

Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. (QS Al 'Ankabut (29) : 49)

خَلَقَ اْلإِ نْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ [الرحمن/3-5]

Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. (QS Ar-Rahman (55) : 3-4)

Allah I menuturkan ayat-ayat tadi dalam rangka menampilkan pemberian nikmatnya kepada manusia.


Dalil-dalil As-Sunnah :

صحيح البخاري - (ج 1 / ص 126/ح 69) و موطأ مالك - (ج 5 / ص 377/ح 1400) و صحيح مسلم - (ج 5 / ص 239/ح 1719) : حَدَّ ثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّ ثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُو نُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ ) مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَ يُلْهِمُهُ رُ شْدَ هُ (

Dari Muawiyah t ia berkata, telah mendengar Rasulullah r bersabda : " Barang siapa yang dikehendaki Allah U dengan kebaikan maka Allah U menjadikannya ia pandai mengenai agama dan ia di ilhami petunjukNya".

سنن أبي داود - (ج 10 / ص 49/ح 3157) و سنن الترمذي - (ج 9 / ص 296/ح 2606) و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 383/ح 351) و صحيح ابن حبان - (ج 1 / ص 171/ح 88) : )الْعُلَمَاءَ وَرَ ثَةُ اْلأَ نْبِيَاءِ وَ إِنَّ اْلأَ نْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّ ثُوا دِينَارًا وَ لاَ دِرْهَمًا وَ رَّ ثُوا الْعِلْمَ (

Dari Abu Darda t , ia menceritakan bahwa Rasulullah r telah bersabda : "Ulama itu pewaris nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham akan tetapi mewariskan ilmu".

Imam Al Ghazali berkata : seperti dimaklumi bahwasanya tidak ada derajat diatas derajat para nabi dan tidak ada kemuliaan diatas mulianya pewaris derajat itu. Hal ini dipekuat lagi dengan sabda Rasulullah r :

و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 383/ح 351) : )لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِى السَّمَوَ اتِ وَ الأَرْضِ(

semua yang ada di langit dan dibumi itu memohonkan ampun bagi orang yang berilmu.

Maka kedudukan manakah yang melebihi kedudukan orang yang semua mahkluk memohonkan ampun baginya?. Ia sibuk dengan dirinya sendiri, ditambah mereka semua yang berada dilangit dan di bumi sibuk memohonkan ampunan baginya?. Rasulullah r bersabda pula :

) إِنَّ اْلحِكْمَةَ تَزِ يْدَ الشَّرِ يْفَ شَرَ فاً وَ تَرْ فَعَ اْلمَمْلُوْ كَ حَتَّى يُدْرِكَ مَدَارِ كَ اْلمُلُوْ كِ (

sesungguhnya hikmah ilmu itu menambah orang yang mulia akan kemuliaannya dan mengangkat hamba sahaya sehingga mencapai derajat para raja-raja.

Dengan Ilmu membuat seseorang menjadi penguasa dunia dan akhirat.

Rasulullah r bersabda yang diriwayatkan dari At-Turmudzi dari hadits Abu Hurairah t :

) خَصْلَتَانَ لاَ يَكُوْ نَانِ فِي مُنَا فِقٍ : حَسَنٍ سُمْتٍ وَ فِقْهٍ فِي الدِّ يْنِ (

Dua budi pekerti yang tidak terdapat di dalam diri orang munafik, yaitu perilaku yang baik dan kepahaman dalam agama

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 6) : وقال صلى الله عليه وسلم ) أَ فْضَلُ النَّاسِ اْلمُؤْ مِنُ اْلعَالِمُ الَّذِي إِنِ احْتِيْجَ إِ لَيْهِ نَفَعَ وَ إِ نِ اسْتَغْنَي عَنْهُ أَغْنَى نَفْسَهُ (

Hadist dari Abu Darda t, Rasulullah r bersabda : "Seutama-utamanya manusia adalah orang mu'min yang 'alim (pandai), jika dibutuhkan maka ia berguna dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia mencukupkan dirinya. (HR Baihaqi dari Ihya Ulumidin juz 1 hal 6)

مصنف ابن أبي شيبة - (ج 8 / ص 260/ح 49) : حدثنا قبيصة قال حدثنا سفيان عن عبد العزيز بن رفيع الاسدي عن إبن منبه قال : ) اَ ْلاِ يْمَانُ عُرْ يَانٌ ، وَ لِبَاسُهُ التَّقْوَى ، وَ مَالُهُ الْفِقْهِ ، وَ زِ يْنَتَهُ اْلحَيَاءُ وَ ثَمْرَ تُهُ اْلعِلْمِ(

Asdiy Ibnu Minbah berkata : Iman itu telanjang, pakaiannya adalah taqwa, hartanya adalah kepahaman (dalam ilmu), perhiasannya adalah malu dan buahnya adalah ilmu. (HR Ibnu Abi Syaibah)

الفقيه والمتفقه للخطيب البغدادي - (ج 1 / ص 147/ح 132) - أبو بكر أحمد بن علي بن ثابت بن أحمد بن مهدي : عن إسحاق بن عبد الله بن أبي فروة قال : ) أقرب الناس مِن درجة النبوة ، أهل العلم و أهل الجهاد , فأما أهل العلم ، فدلُّوا الناس على ما جاءت به الرسل ، و أما أهل الجهاد فجاهد وا على ما جاءت به الرسل (

Dari Ishak Ibnu Abdillah t ia berkata : Orang yang paling dekat derajatnya dengan kenabian adalah ahli ilmu dan ahli jihad. Adapun orang yang ahli ilmu maka mereka menunjukkan manusia kepada ilmu yang dibawa para rasul, sedangkan ahli jihad maka mereka berjuang dengan pedang mereka atas apa yang dibawa para rasul.

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 6) : و قال صلى الله عليه وسلم ) لمََوْتُ قَبِيْلَةٍ أَ يْسَرُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ (

Bersabda Rasulullah r : "Sesungguhnya matinya satu kabilah lebih ringan dari pada matinya seorang 'alim (orang yang berilmu)". (HR Thabrani dan Ibnbu Abdil Barr dari Abi Darda dalam ihya ulumiddin juz 1 hal 6)

صحيح مسلم - (ج 12 / ص 85 /ح 4383) و صحيح البخاري - (ج 11 / ص 141/ح 3104) و مسند أحمد - (ج 15 / ص 224/ح 7183) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 11 / ص 433/ح 5056) : حَدَّ ثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالُوا حَدَّ ثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَ نِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ ) النَّاسُ مَعَادِنُ كَمَعَادِنِ الْفِضَّةِ وَ الذَّهَبِ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَ ا فَقِهُوا(

Hadits dari Abu Hurairah t, Rasulullah r bersabda : "Manusia itu adalah ibarat barang tambang layaknya emas dan perak. Orang-orang pilihan mereka di masa Jahiliyyah adalah orang-orang pilihan mereka dimasa Islam apabila mereka pandai (faqih dalam ilmu)".

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 138/ح 127) : عن أبي الدرداء قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ) يُوْزَ نُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَدَ ادُ اْلعُلَمَاءِ بِدَمِ الشُّهَدَ اِء (

Hadits Dari Abu Darda t, Rasulullah r bersabda : " Pada hari kiyamat tinta ulama itu ditimbang dengan darah orang-orang yang mati syahid ".

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 182/ح 167 ) : عن ابن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ) مَنْ حَفِظَ عَلَى أُ مَّتِي أَرْ بَعِيْنَ حَدِيْثًا مِنَ السُّنَّةِ حَتَّى يُؤَ دِّ يَهَا إِلَيْهِمْ كُنْتُ لَهُ شَفِيْعًا أَوْ شَهِيْدًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ (

Hadits dari Ibnu Umar t, Rasulullah r bersabda : "Barang siapa yang memelihara empat puluh buah hadits dari As-Sunnah atas umatku sehingga ia menunaikannya, maka akan aku jadikan mereka pemberi syafaat dan menjadi saksi manusia pada hari kiyamat".

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 181/ح 166) : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ) مَنْ حَمَلَ مِنْ أُمَّتِي أَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا لَقِيَ اللهَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فَقِيْهًا عَالِمًا (

Rasulullah r bersabda : Barang siapa dari umatku menghapal empat puluh hadits maka ia bertemu dengan Allah U pada hari kiamat sebagai seorang yang faqih yang alim"

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 193/ح 177) و مسند أبي حنيفة - (ج 1 / ص 3/ح 1) عن أبا حنيفة رحمه الله يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ) من تفقه في دين الله كفاه الله همه و رزقه من حيث لا يحتسب (

Hadits dari Abu Hanifah t, Rasulullah r bersabda : " Barang siapa memahami tentang agama Allah I maka Allah I akan memberikan kecukupan kepada segala sesutau urusan dan kebutuhannya, serta memberikan rejeki dari arah yang tidak pernah diduganya ".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 6) : وقال صلى الله عليه وسلم ) أوحى الله عز و جل إلى إبراهيم عليه السلام : يا إبراهيم إني عليم أحب كل عليم (

Rasulullah r bersabda : Allah U memberi wahyu kepada Ibrahim u : "Hai Ibrahim sesungguhnya Aku Maha mengetahui maka Aku senang kepada setiap orang yang pandai".

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 221/ح 205) : عن معاذ بن جبل قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ) العالم أمين الله في الأرض (

Hadits dari Muadz t, Rasulullah r bersabda : " Orang pandai (berilmu) adalah kepercayaan Allah di muka bumi ".

فوائد تمام - (ج 3 / ص 406/ح 1404) و جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 2 / ص 292/ح 743) عن ابن عباس ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ) صنفان من أمتي إذا صلحا صلح الناس ، و إذا فسدا فسد الناس : السلطان ، و العلماء (

Hadits dari Ibnu Abbas t, Rasulullah r bersabda : " Dua golongan dari umatku apabila mereka baik maka manusia menjadi baik, dan apabila mereka rusak maka manusia menjadi rusak yaitu para pemegang pemerintahan dan para ulama ".

جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر – (ج 1 / ص 255/ح 239) و المعجم الأوسط للطبراني – (ج 14 / ص 403/ح 6865) و مسند ابن راهويه – (ج 2 / ص 553) : عن عائشة ر ضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ) إذا أتى علي يوم لا أزداد فيه علما يقر بني من الله عز وجل فلا بورك لي في طلوع شمس ذلك اليوم (

Dari Aisyah t, Rasulullah r bersabda : “ Apabila datang kepadaku satu hari dimana aku tidak bertambah ilmu yang mendekatkanku kepada Allah U maka aku tidak mendapatkan berkah pada terbitnya matahari itu “.

Rasulullah r juga bersabda mengenai keutamaan ilmu melebihi ibadah dan mati syahid :

سنن الترمذي - (ج 9 / ص 299/ح 2609) و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 324/ح 295) و الترغيب في فضائل الأعمال وثواب ذلك لابن شاهين - (ج 1 / ص 241/ح 216) : عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ ذُ كِرَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَ جُلَانِ أَحَدُهُمَا عَابِدٌ وَ الْآخَرُ عَالِمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ) فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَىَ أَدْ نَا كُمْ (

Dari Umamah Al Bahiliy t, Rasulullah r bersabda : “ Keutamaan orang ‘alim (yang berilmu) dibandingkan orang ahli ibadah ibarat keutamaanku dibandingkan orang yang paling rendah dari pada umatku “.

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah r menjadikan ilmu itu membuat seseorang diangkat derajatnya mendekati para nabi, dan lihat pula bagaimana Rasulullah r menurunkan derajat amal yang kosong dari ilmu, meskipun orang tersebut beribadah memakai ilmu tetapi tetap derajat orang yang berilmu lebih tinggi hal ini disebabkan diagungkannya orang yang berilmu. Dan tidak ada satupun peribadahan kecuali harus mengerti dan paham dulu ilmunya.

Buku-buku Rujukan : (1) Al Qur'an Departemen Agama ; (2) Ihya Ulumiddin, Imam Al Ghazali, CV Asy Syifa, Semarang ; (3) Buku Pintar Para Da'i, Dr Muhammad Ahmad Al Dawi, Duta Ilmu Surabaya ; (4)Tanbihul Ghafilin, Al Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Pustaka Amani, Jakarta ; (5) Fadhail 'Amal, Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi, Pustaka Raamadhan, Bandung ; (7) Hadits-hadits Pilihan, Muhammad Yusuf Al Kandhalawi, Pustaka Raamadhan, Bandung ; (8) Panduan Lengkap Menuntut Ilmu, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor (9) CD Program Islamic Sofware Maktabah Syamilah ; (10) CD Program Al Bayan ; (11) CD Program Holy Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar