Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Rabu, 02 Februari 2011

Keutamaan Belajar - فضيلة التعلم (Bagian 2)



Dalil-dalil As-Sunnah : (lanjutan)

سنن الترمذي - (ج 10 / ص 147/ ح 2831) : حَدَّ ثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّ ثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ قَال سَمِعْتُ حَمْزَ ةَ الزَّ يَّاتَ عَنْ أَبِي الْمُخْتَارِ الطَّائِيِّ عَنِ ابْنِ أَخِي الْحَارِثِ اْلأَعْوَرِ عَنِ الْحَارِثِ قَالَ ) مَرَرْتُ فِي الْمَسْجِدِ فَإِذَ ا النَّاسُ يَخُوضُو نَ فِي اْلأَحَادِيثِ فَدَخَلْتُ عَلَى عَلِيٍّ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْ مِنِينَ أَ لاَ تَرَى أَنَّ النَّاسَ قَدْ خَاضُوا فِي اْلأَحَادِيثِ قَالَ وَ قَدْ فَعَلُوهَا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِ نِّي قَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ أَ لاَ إِ نَّهَا سَتَكُونُ فِتْنَةٌ فَقُلْتُ مَا الْمَخْرَجُ مِنْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ نَبَأُ مَا كَانَ قَبْلَكُمْ وَ خَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ وَ هُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ بِالْهَزْلِ مَنْ تَرَكَهُ مِنْ جَبَّارٍ قَصَمَهُ اللَّهُ وَ مَنِ ابْتَغَى الْهُدَى فِي غَيْرِ هِ أَضَلَّهُ اللَّهُ وَ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ الْمَتِينُ وَ هُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيمُ وَ هُوَ الصِّرَ اطُ الْمُسْتَقِيمُ هُوَ الَّذِي لاَ تَزِيغُ بِهِ اْلأَهْوَ اءُ وَ لاَ تَلْتَبِسُ بِهِ اْلأَ لْسِنَةُ وَ لاَ يَشْبَعُ مِنْهُ الْعُلَمَاءُ وَ لاَ يَخْلَقُ عَلَى كَــثْرَ ةِ الرَّدِّ وَ لاَ تَنْقَضِي عَجَائِبُهُ هُوَ الَّذِي لَمْ تَنْتَهِ الْجِنُّ إِذْ سَمِعَتْهُ حَتَّى قَالُوا { إِ نَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ } مَنْ قَالَ بِهِ صَدَقَ وَ مَنْ عَمِلَ بِهِ أُجِرَ وَ مَنْ حَكَمَ بِهِ عَدَ لَ وَ مَنْ دَعَا إِلَيْهِ هَدَى إِلَى صِرَ اطٍ مُسْتَقِيمٍ خُذْ هَا إِلَيْكَ يَا أَعْوَرُ (

Dari Al Harits Al 'Awar, ia berkata: Saya pernah melewati sebuah masjid dan ternyata orang-orang didalamnya sibuk berbicara tentang bermacam-macam masalah. Saya pun menemui Ali t dan berkata : "Wahai Amirul Mukminin, tidakkah tuan tahu orang-orang telah sibuk berbicara tentang bermacam-macam masalah?". Ia berkata :"Apakah benar mereka telah berbuat begitu?". Saya menjawab :"Ya". Ia berkata :"Ketahuilah aku pernah mendengar Rasulullah r bersabda :'Sesungguhnya kelak akan muncul fitnah', saya (Ali) bertanya :'Wahai Rasulullah r apa jalan keluarnya?'. Beliau r bersabda :'Al Qur'an yang didalamnya berisi berita orang-orang sebelum kalian, orang-orang sesudah kalian, dan berisikan hukum yang mengatur sesama kalian. Dia adalah kebenaran, tiada sedikitpun main-main. Barang siapa meninggalkan Al Qur'an karena penindasan orang yang zhalim, maka Allah akan membinasakan penindasnya dan barang siapa mencari petunjuk selain Al Qur'an, maka Allah akan menyesatkan dia. Al Qur'an adalah tali Allah I yang kokoh. Dia adalah peringatan yang bijak dan jalan yang lurus. Tidak akan ada hati yang sesat selama berpegang kepadanya dan tidak ada perkataan yang tergelincir selama mengikutinya. Para ulama tidak akan merasa kenyang menimba ilmunya dan Al Qur'an tidak akan lapuk karena banyak ditentang dan tidak akan habis keajaibannya. Al Qur'an telah membuat jin terheran-heran sehingga mereka mengatakan : 'Sungguh kami telah mendengar Al Qur'an yang sangat menakjubkan yang menunjukkan kami kepada jalan yang lurus, lalu kami beriman kepadanya'. Barang siapa berbicara dengan dasar Al Qur'an, maka dia akan benar dan barang siapa mengamalkannya, maka ia akan diberi pahala dan barang siapa menjalankan hukumnya niscaya ia akan adil, dan barang siapa menggunakannya untuk mengajak orang kepada kebenaran, niscaya ia akan diberi petunjuk kepada jalan yang benar. Wahai 'Awar, ambillah ini untukmu!"

صحيح البخاري - (ج 15 / ص 439/ ح 4639) و سنن أبي داود - (ج 4 / ص 245/ ح 1240) و سنن الترمذي - (ج 10 / ص 149/ ح 2832) و سنن الترمذي - (ج 10 / ص 151/ ح 2834) و مسند أحمد - (ج 1 / ص 394/ ح 389) : حَدَّ ثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّ ثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَ نِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْ ثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَ ةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) خَيْرُ كُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ (

Dari Utsman bin Affan t dari Rasulullah r, beliau bersabda :"Yang terbaik diantara kamu adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al Qur'an".

الإبانة الكبرى لابن بطة - (ج 1 / ص 224/ ح 218) و سنن الدارمي - (ج 1 / ص 279/ ح 254) : أَخْبَرَ نَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَ نَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) اغْدُ عَالِماً أَوْ مُتَعَلِّماً أَوْ مُسْتَمِعاً ، وَ لاَ تَكُنِ الرَّ ابِعَ فَتَهْلِكَ (

Hadits dari Abdullah Ibnu Mas'ud t dari Rasulullah r beliau bersabda : "Jadilah orang yang berilmu yang mengajarkan ilmu, atau yang belajar ilmu, atau yang mendengarkan dan janganlah engkau menjadi yang keempat (tidak satupun ciri yang tiga itu ada dalam dirinya) kamu akan celaka".

سنن الدارمي - (ج 1 / ص 406/ح 372) و مصنف ابن أبي شيبة - (ج 8 / ص 133/ح 60) و أخبار أصبهان - (ج 7 / ص 209/ح 40571) و أمالي ابن بشران - (ج 2 / ص 153/ح 616) و الأربعون على مذهب المتحققين من الصوفية لأبي نعيم الأصبهاني - (ج 1 / ص 74/ح 43) و الزهد والرقائق لابن المبارك - (ج 3 / ص 196/ح 1148) و جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 2 / ص 317/ح 767) : أَخْبَرَ نَا مَكِّىُّ بْنُ إِبْرَ اهِيمَ حَدَّ ثَنَا هِشَامٌ عَنِ الْحَسَنِ قَالَ : قال رسول الله (ص) ) الْعِلْمُ عِلْمَانِ : فَعِلْمٌ فِى الْقَلْبِ فَذَ لِكَ الْعِلْمُ النَّافِعُ ، وَ عِلْمٌ عَلَى اللِّسَانِ فَذَ لِكَ حُجَّةُ اللَّهِ عَلَى ابْنِ آدَمَ(

Hadits dari Hasan, Rasulullah r bersabda : " Ilmu itu ada dua macam yaitu : (1) Ilmu yang meresap ke dalam hati, maka inilah ilmu yang bermanfaat ; (2) Ilmu yang hanya di lidah, maka inilah hujjah (tuntutan) Allah atas bani Adam ".

صحيح مسلم - (ج 4 / ص 229/ح 1336) و سنن أبي داود - (ج 4 / ص 249/ح 1244) و مسند أحمد - (ج 35 / ص 277/ح 16767) و مصنف ابن أبي شيبة - (ج 7 / ص 175/ح 4) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 7 / ص 284/ح 3314) و السنن الصغير للبيهقي - (ج 2 / ص 381/ح 750) و فضائل القرآن للقاسم بن سلام - (ج 1 / ص 5/ح 2) : حَدَّ ثَنَا أَ بُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّ ثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُ كَيْنٍ عَنْ مُوسَى بْنِ عُلَيٍّ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ ) خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ نَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ أَ يُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُ وَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَ يْنِ فِي غَيْرِ إِ ثْمٍ وَ لاَ قَطْعِ رَحِمٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَ لِكَ قَالَ أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُ كُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَ أُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَ ثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَ أَرْ بَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْ بَعٍ وَ مِنْ أَعْدَ ادِهِنَّ مِنَ اْلإِ بِلِ(

Hadits dari Uqbah bin Amir t, menceritakan : Rasulullah r keluar (untuk menemui kami) ketika kami sedang berada di Shuffah, lalu beliau r bertanya : " Siapa diantara kamu sekalian yang senang! pergi setiap hari ke Buth-han atau Aqiq (nama 2 buah pasar di Madinah), lalu pulang dengan membawa dua ekor unta betina yang besar punuknya tanpa melakukan dosa (misalnya dengan cara menipu atau mencuri) atau memutuskan silaturahmi (misalnya bertengkar dengan pemilik asalnya)?. Kami menjawab : "Wahai Rasulullah , kami semua senang dengan hal tersebut!". Beliau r bersabda : " Bukankah kepergian seseorang diantara kamu ke mesjid untuk belajar atau membaca 2 ayat dari kitab Allah U lebih baik baginya daripada 2 ekor unta betina; 3 ayat lebih baik daripada 3 ekor unta betina; 4 ayat lebih baik daripada 4 ekor unta betina dan seterusnya menurut jumlah yang sama dari unta".

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 5 / ص 151/ح 2042) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 13 / ص 4/ح 5926) و فضائل القرآن لمحمد بن الضريس - (ج 1 / ص 99/ح 90): أخبرنا بكر بن محمد الصيرفي ، بمرو ، ثنا عبد الصمد بن الفضل البلخي ، ثنا مكي بن إبراهيم ، ثنا بشير بن مهاجر ، عن عبد الله بن بريدة الأسلمي ، عن أبيه رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ) من قرأ القرآن و تعلمه و عمل به ألبس يوم القيامة تاجا من نور ضوءه مثل ضوء الشمس ، و يكسى والديه حلتان لا يقوم بهما الدنيا فيقولان : بما كسينا ؟ فيقال : بأخذ ولد كما القرآن » . « هذا حديث صحيح على شرط مسلم (

Hadits dari Buraidah Al Aslamiy t berkata Rasulullah r bersabda : "Barang siapa membaca Al Qur'an dan mempelajarinya serta beramal dengannya maka pada hari kiamat ia akan dipakaikan mahkota dari cahaya yang sinarnya seperti sinar matahari. Dan kedua ibu bapaknya juga akan dipakaikan pakaian yang tidak ada bandingannya di dunia ini. Dan mereka akan berkata (keheranan) : "Karena amal apa kami diberi pakaian seperti ini ?". Maka dijawab : "Dikarenakan bacaan Al Qur'an yang dilakukan oleh anakmu".

سنن الترمذي - (ج 9 / ص 300/ح 2610) و المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 17 / ص 7/ح 7281) و صحيح ابن حبان - (ج 4 / ص 296/ح 905) و جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر - (ج 1 / ص 477/ح 454) : حَدَّ ثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ الشَّيْبَانِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ دَرَّاجٍ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ) لَنْ يَشْبَعَ الْمُؤْمِنُ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةُ (

Hadits dari Abu Sa'id Al Khudri t dari Rasulullah r bersabda : " Orang beriman sekali-kali tidak akan pernah merasa puas terhadap perbuatan yang dia lakukan dan yang ia dengar, sehingga mencapai puncaknya yaitu (mati) masuk syurga.

المعجم الأوسط للطبراني - (ج 3 / ص 444/ح 1483) : حدثنا أحمد قال : نا علي بن محمد بن أبي المضاء قال : كتبت من كتاب خلف بن تميم ، عن علي بن مسعدة قال : نا عبد الله الرومي ، عن أبي هريرة ، أنه مر بسوق المدينة ، فوقف عليها ، فقال : ) يا أهل السوق ، ما أعجزكم » قالوا : وما ذاك يا أبا هريرة ؟ قال : « ذاك ميراث رسول الله صلى الله عليه وسلم يقسم ، وأنتم هاهنا لا تذهبون فتأخذون نصيبكم منه » قالوا : وأين هو ؟ قال : « في المسجد » فخرجوا سراعا إلى المسجد ، ووقف أبو هريرة لهم حتى رجعوا ، فقال لهم : « ما لكم ؟ » قالوا : يا أبا هريرة فقد أتينا المسجد ، فدخلنا ، فلم نر فيه شيئا يقسم . فقال لهم أبو هريرة : « أما رأيتم في المسجد أحدا ؟ » قالوا : بلى ، رأينا قوما يصلون ، وقوما يقرءون القرآن ، وقوما يتذاكرون الحلال والحرام ، فقال لهم أبو هريرة : « ويحكم ، فذاك ميراث محمد صلى الله عليه وسلم » . « لم يرو هذا الحديث عن عبد الله بن الرومي إلا علي بن مسعدة (

Hadits dari Abu Hurairah t menceritakan bahwasannya ia pernah lewat di pasar Madinah, lalu ia berdiri disana sambil berkata : "Wahai orang-orang pasar! Apa yang menghalangi kalian ?". Mereka bertanya : "Ada apa wahai Abu Hurairah?". Ia berkata : " Pusaka warisan Rasulullah r sedang dibagi-bagikan, sedangkan kamu masih berada disini, apakah kalian tidak mau pergi kesana dan mengambil bagian untuk kalian?". Mereka bertanya : " Dimanakah pusaka / warisan itu sedang dibagikan?". Ia (Abu Hurairah t) menjawab : "Di Masjid". Maka merekapun cepat-cepat pergi ke Masjid. Sedangkan Abu Hurairah t tetap berdiri disana menunggu mereka kembali. Ketika mereka kembali, Abu Hurairah t bertanya kepada mereka : "Apa yang kalian peroleh?". Mereka menjawab : "Wahai Abu Hurairah, kami telah datang ke masjid dan masuk kedalamnya, tetapi kami tidak melihat sesuatu sedang dibagi-bagikan disana". Abu Hurairah t bertanya : "Apakah kalian tidak melihat seorangpun di masjid?". Mereka menjawab : "Ya!, kami melihat sebagian orang sedang mengerjakan shalat, sebagian sedang membaca Al Qur'an dan sebagian lagi sedang mengkaji ilmu tentang halal dan haram". Abu Hurairah t berkata kepada mereka : "Bodoh kalian itulah yang dimaksud dengan Pusaka Muhammad r ".

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 302/ ح 2244) : حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ الْمُكْتِبُ حَدَّ ثَنَا عَلِيُّ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ ثَوْبَانَ قَال سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ قُرَّةَ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ ضَمْرَةَ قَال سَمِعْتُ أَ بَا هُرَ يْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ) أَ لاَ إِنَّ الدُّ نْيَا مَلْعُو نَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرُ اللَّهِ وَ مَا وَ الاَ هُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ(

Hadits dari Abu Hurairah t, berkata : Aku mendengar Rasulullah r bersabda : "Ketahuilah bahwa sesungguhnya dunia ini dilaknat, juga dilaknat apa-apa yang ada didalamnya, kecuali dzikrullah (mengingat Allah U) dan apa saja (sarana) yang mendekatkan seseorang kepada Allah U, orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu.

السنن الكبرى للبيهقي - (ج 10 / ص 194) و صحيح ابن حبان - (ج 1 / ص 142/ح 72) : أخبرنا أحمد بن محمد بن الحسن ، قال : حدثنا أحمد بن يوسف السلمي ، قال : أخبرنا عبد الرزاق ، قال : أخبرنا عبد الله بن سعيد بن أبي هند ، عن أبيه ، عن أبي هريرة ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ) إن الله يبغض كل جعظري جواظ سخاب بالأسواق ، جيفة بالليل ، حمار بالنهار ، عالم بأمر الدنيا ، جاهل بأمر الآخرة (

Hadits dari Abu Hurairah t , Rasulullah r bersabda : " Allah membenci setiap orang yang kasar, banyak makan, suka berteriak-teriak di pasar, tidur pulas sepanjang malam seperti bangkai dan di siang hari seperti keledai, pandai dalam urusan dunia tetapi jahil (bodoh) dalam urusan akhirat ".


Adapun atsar (kata-kata para shahabat) :

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : فقال ابن عباس رضي الله عنها ذللت طالباً فعززت مطلوباً

Ibnu Abbas t berkata : "Saya rendahkan penuntut (ilmu) dan saya muliakan sesuatu yang dituntutnya (ilmu)".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال ابن أبي مليكة رحمه الله : ما رأيت مثل ابن عباس ، إذا رأيته رايت أحسن الناس وجهاً. و إذا تكلم فأعرب الناس لساناً و إذا أفتى فأكثر الناس علماً.

Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah berkata : "Saya tidak pernah melihat orang seperti Ibnu Abbas, apabila saya melihatnya maka saya melihat orang yang wajahnya paling tampan. Dan apabila berbicara maka ia orang yang paling lancar bicaranya, dan apabila ia berfatwa maka ia orang yang paling banyak ilmunya.

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال ابن المبارك رحمه الله : عجبت لمن لم يطلب العلم كيف تدعوه نفسه إلى مكرمة؟

Ibnu Mubarak Rahimahullah berkata : "Saya heran terhadap orang yang tidak menuntut ilmu, bagaimanakah ia mengajak dirinya kepada kemuliaan".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال بعض الحكماء : إني لا أرحم رجالاً كرحمتي لأحد رجلين : رجل يطلب العلم و لا يفهم ، و رجل يفهم العلم و لا يطلبه

Sebagian Hukama (Para ahli Hukum) berkata : "Sesungguhnya saya tidak sayang kepada orang-orang seperti sayangku kepada salah satu dari dua orang, yaitu : seseorang yang mempelajari ilmu namun ia tidak faham dan seseorang yang memahami ilmu namun ia tidak menuntutnya".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال أبو الدرداء رضي الله عنه : لأن أتعلم مسألة أحب إلي من قيام ليلة. و قال أيضاً: كن عالماً أو متعلماً أو مستمعاً و لا تكن الرابع فتهلك.

Abu Darda t berkata : "Sesungguhnya saya belajar satu masalah lebih saya sukai daripada mendirikan malam (shalat sunnat di malam hari) ". Dan ia juga berkata : "Orang yang berilmu dan orang yang belajar ilmu adalah dua sekutu dalam kebaikan, sedangkan seluruh manusia (lainnya yang tidak berilmu dan belajar ilmu) adalah dungu, tidak ada kebaikan padanya".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال عطاء : مجلس علم يكفر سبعين مجلساً من مجالس اللهو.

'Atha t berkata : "Majlis ilmu itu menghapus tujuh puluh majlis dari majlis yang lahan (sia-sia).

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال عمر رضي الله عنه : موت ألف عابد قائم الليل صائم النهار أهون من موت عالم بصير بحلال الله و حرامه.

Umar bin Khatab t berkata : "Kematian seribu 'abid (ahli ibadah) yang mendirikan malam dan puasa di siang hari adalah lebih ringan daripada kematian seorang'alim yang mengetahui apa yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال الشافعي رضي الله عنه : طلب العلم أفضل من النافلة.

Asy- Syafi'i t berkata : "Menuntut ilmu itu adalah lebih utama daripada shalat sunnat".

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال ابن عبد الحكم رحمه الله : كنت عند مالك أقرأ عليه العلم فدخل الظهر فجمعت الكتب لأصلي فقال : يا هذا ما الذي قمت إليه بأفضل مما كنت فيه إذا صحت النية.

Ibnu Abdil Hakam Rahimahullah berkata : "Saya disisi Malik belajar ilmu lalu masuk waktu zhuhur lalu saya kumpulkan kitab-kitab itu untuk segera shalat". Maka ia berkata : "Hai ada apa ini! Apa yang kamu bangkit menuju kepadanya, tidaklah lebih utama dari pada apa yang kamu sedang pelajari, apabila niat itu benar.

إحياء علوم الدين - (ج 1 / ص 8) : قال أبو الدرداء رضي الله عنه : من رأى أن الغد و إلى طلب العلم ليس بجهاد فقد نقص في رأيه و عقله.

Abu Darda t berkata : " Barang siapa memandang bahwa pergi mencari ilmu / menuntut ilmu itu tidak termasuk jihad maka ia adalah orang yang telah berkurang pendapat dan akalnya".

Buku-buku Rujukan : (1) Al Qur'an Departemen Agama ; (2) Ihya Ulumiddin, Imam Al Ghazali, CV Asy Syifa, Semarang ; (3) Buku Pintar Para Da'i, Dr Muhammad Ahmad Al Dawi, Duta Ilmu Surabaya ; (4)Tanbihul Ghafilin, Al Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Pustaka Amani, Jakarta ; (5) Fadhail 'Amal, Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi, Pustaka Raamadhan, Bandung ; (7) Hadits-hadits Pilihan, Muhammad Yusuf Al Kandhalawi, Pustaka Raamadhan, Bandung ; (8) Panduan Lengkap Menuntut Ilmu, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor (9) CD Program Islamic Sofware Maktabah Syamilah ; (10) CD Program Al Bayan ; (11) CD Program Holy Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar