Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Selasa, 30 Agustus 2011

Etika Dialog Bahayanya Menyebarluaskan Rahasia



Jika kita mengetahui rahasia teman kita atau orang lain, hendaknya jangan disebarluaskan. Karena perbuatan itu bisa menyakitkan hati teman kita. Bahkan bisa mempermalukannya atau teman kita menjadi korban akibat lisan kita. Oleh karenanya menyebarkan rahasia itu hukumnya haram, dilarang.

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي - (ج 2 / ص 328)  :  قال  النبي  صلى  الله  عليه  و سلم  )  إِ ذَ ا  حَدَّ ثَ   الرَّ جُلُ   اْلحَدِيْثَ  ثــُمَّ   اَلْتَفَتَ فَهِيَ   أَمَانــَةٌ  (
Rasulullah r bersabda : ("Jika seseorang membicarakan suatu masalah, kemudian ia berpaling, maka itu adalah amanat".[1])

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي - (ج 2 / ص 328)  :  قال  النبي  صلى  الله  عليه  و سلم  )   اْلحَدِيْثثُ   بَيْنَكُمْ    أَمَانــَةٌ  (
Rasulullah r bersabda : ("Pembicaraan diantara kamu adalah amanat".[2])

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي - (ج 2 / ص 328)   :  و  قال  الحسن  :  إن   من   الخيانة  أن   تحدث   بسر  أخيك.
Al Hasan berpendapat : "Sesungguhnya menceritakan rahasia seorang teman kepada orang lain merupakan sebuah pengkhianatan".

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي - (ج 2 / ص 328)   :   و  يروى  أن   معاوية  رضي  الله  عنه  أسر  إلى  الوليد  بن   عتبة   حديثه   فقال لأبيه  :  يا  أبت   إن   أمير   المؤمنين   أسر   إلي   حديثاً  و  ما   أراه   يطوى   عنك   ما بسطه   إلى  غيرك؟ .  قال  :  فلا   تحدثني به   فإن   من   كتم   سره    كان   الخيار   إليه،  و  من   أفشاه   كان   الخيار  عليه .  قال  :   فقلت   يا   أبت   و  إن   هذا ليدخل   بين   الرجل   و  بين  ابنه؟   فقال  :   لا ,  و  الله   يا  بني   ولكن   أحب   أن   لا  تذلل   لسانك   بأحاديث   السر،   قال : فأتيت   معاوية   فأخبرته   فقال  : يا وليد  أعتقك   أبوك   من   رق   الخطأ   فإفشاء   السر  خيانة. و هو  حرام   إذا  كان  فيه إضرا، و  لؤم   إن  لم   يكن   في   إضرار. و  قد ذكرنا ما يتعلق  بكتمان  السر  في  كتاب  آداب  الصحبة   فأغنى  عن   الإعادة.

Diriwayatkan bahwa Muawiyah merahasiakan suatu pembicaraan kepada Al Walid bin Utbah, lalu Al Walid bin Utbah berkata kepada ayahnya : "Wahai Ayahanda!, sesungguhnya Amirul mukminin (sebutan untuk Muawiyah – karena ia seorang khalifah) merahasiakan suatu pembicaraan kepadaku. Dan aku tidak melihat bahwa ia merahasiakan pembicaraan itu darimu dibandingkan jika dikatakan kepada orang lain". Maka ayah Al walid berkata : "Jangan kamu ceritakan kepadaku!. Karena barang siapa menyembunyikan rahasianya, maka baginya kebaikan dan barang siapa menyebarluaskannya, berarti terlepaslah kebaikannya".
Al Walid berkata : "Sesungguhnya pembicaraan Amirul Mukminin berkaitan dengan urusan ayah dengan orang lain".
Ayahnya menjawab : "Tidak, demi Allah tidak, wahai Anakku. Aku lebih suka jika kamu tidak merendahkan lidahmu dengan pembicaraan-pembicaraan rahasia".
Al Walid kemudian menemui Muawiyah dan memberitahukan tentang apa yang dikatakan ayahnya. Muawiyah berkomentar : "Wahai Walid, ayahmu telah memerdekakanmu dari perbudakan kesalahan".
Maka membuka rahasia adalah pengkhianatan dan hukumnya haram apabila membuka rahasia itu membawa bahaya dan bersifat tercela jika membukanya tidak membawa bahaya.


[1]  H.R Ibnu Abid Dunya dan HR Turmudzi dari Jabir dengan derajat shahih.
[2]  H.R Ibnu Abid Dunya dari Ibnu Syuaib dengan derajat shahih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar