Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Minggu, 06 Februari 2011

Al Quran Memperbaiki Akhlak dan Kejiwaan Manusia



1. Memperhalus Budi Pekerti Manusia

صحيح البخاري - (ج 15 / ص 428/ ح 4632) : حَدَّ ثَنَا هُدْ بَةُ بْنُ خَالِدٍ أَ بُو خَالِدٍ حَدَّ ثَنَا هَمَّامٌ حَدَّ ثَنَا قَتَادَةُ حَدَّ ثَنَا أَ نَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ أَبِي مُوسَى اْلأَشْعَرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَ أُ الْقُرْآنَ كَاْلأُ تْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَ الَّذِي لاَ يَقْرَ أُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَ ةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَ لاَ رِيحَ لَهَا وَ مَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَ أُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّ يْحَا نَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَ طَعْمُهَا مُرٌّ وَ مَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لاَ يَقْرَ أُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَ لا رِيحَ لَهَا

Dari Abu Musa t, dari Nabi r (beliau bersabda) : Orang (mukmin) yang membaca Al Qur'an laksana buah utrujah, rasanya lezat dan aromanya sedap. Orang (mukmin) yang tidak membaca Al Qur'an laksana buah kurma, rasanya lezat tetapi tidak mempunyai aroma. Orang yang gemar melakukan dosa tetapi juga membaca Al Qur'an laksana buah raihanah, aromanya sedap tetapi rasanya pahit. Adapun orang yang gemar berbuat dosa yang tidak membaca Al Qur'an laksana buah hanzhalah, rasanya pahit dan tidak punya aroma. (Shahih Bukhari)


2. Membentuk Manusia Berakhlaq Terpuji

سنن الترمذي - (ج 10 / ص 106/ ح 2801) و سنن ابن ماجه - (ج 1 / ص 252/ ح 213) : حَدَّ ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَ انِيُّ حَدَّ ثَنَا أَ بُو أُسَامَةَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَطَاءٍ مَوْلَى أَبِي أَحْمَدَ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ قَالَ ..... فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَ اقْرَءُوهُ فَإِنَّ مَثَلَ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَ أَ هُ وَ قَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَ ابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُو حُ رِيحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَ مَثَلُ مَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَ هُوَ فِي جَوْ فِهِ كَمَثَلِ جِرَ ابٍ وُ كِئَ عَلَى مِسْكٍ

Dari Abu Hurairah t, ia berkata : " ……Rasulullah r bersabda :'Pelajarilah Al Qur'an karena perumpamaan Al Qur'an bagi orang yang mempelajarinya, lalu membacanya dan mengamalkannya laksana saku baju yang diberi minyak kesturi sehingga baunya semerbak kemana-mana. Adapun orang yang mempelajarinya, lalu tertidur, maka dia diumpamakan tali yang disimpul dengan minyak kesturi'. (Sunan Turmudzi, Sunan Ibnu Majah)


3. Membersihkan Keburukan Hati Manusia

المعجم الصغير للطبراني - (ج 2 / ص 107/ ح 510) : حدثنا طاهر بن علي الطبراني ، حدثنا إبراهيم بن الوليد بن سلمة الطبراني ، حدثني أبي ، حدثنا النضر بن محمد ، عن محمد بن المنكدر ، عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : « إن للقلوب صدأ كصدأ الحديد و جلاؤها تلاوة الْقرآن »

Dari Anas t, Rasulullah r telah bersabda :" Sesungguhnya hati ini suka berkarat sebagaimana berkaratnya besi dan cara membersihkannya adalah dengan membaca Al Qur'an ".(Al Mu’jamussh Shogiir Ath-Thabroni)


4. Menghilangkan Watak Meminta-minta

سنن الترمذي - (ج 10 / ص 159/ ح 2841) و مسند أحمد - (ج 40 / ص 417/ ح 19095) : حَدَّ ثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ حَدَّ ثَنَا أَ بُو أَحْمَدَ حَدَّ ثَنَا سُفْيَانُ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ خَيْثَمَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَ انَ بْنِ حُصَيْنٍ أَ نَّهُ مَرَّ عَلَى قَاصٍّ يَقْرَ أُ ثُمَّ سَأَلَ فَاسْتَرْجَعَ ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَرَ أَ الْقُرْآنَ فَلْيَسْأَلَ اللَّهَ بِهِ فَإِ نَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَ امٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَسْأَ لُونَ بِهِ النَّاسَ

Dari Imran bin Hushain t, sesungguhnya ia pernah melewati orang yang membaca Al Qur'an, kemudian orang itu meminta-minta. Ia (Imran) pun mengucapkan istirja (Innaa Lillaahi wa Inna Ilaihi Raaji'uun) kemudian berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah r bersabda : "Barang siapa membaca Al Qur'an, maka hendaklah ia mengajukan permohonannya kepada Allah, karena kelak akan datang orang-orang yang membaca Al Qur'an sebagai alat untuk meminta-minta kepada manusia".(Sunan Turmudzi, Musnad Ahmad)


5. Memberi Ketenangan dan Rahmat

سنن أبي داود - (ج 4 / ص 248/ ح 1243) و صحيح مسلم - (ج 13 / ص 212/ ح 4867) و سنن الترمذي - (ج 10 / ص 199/ ح 2869) و مسند أحمد - (ج 15 / ص 159/ ح 7118) و صحيح ابن حبان - (ج 4 / ص 29/ ح 769) : حَدَّ ثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّ ثَنَا أَ بُو ُعَاوِيَةَ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ أَ بِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَا اجْتَمَعَ قَوْ مٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُو نَ كِتَابَ اللَّهِ وَ يَتَدَ ارَسُو نَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَ لَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَ غَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَ ئِكَةُ وَ ذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَ هُ

Dari Abu Hurairah t, sesungguhnya Rasulullah r bersabda : "Suatu kaum yang berkumpul di suatu masjid untuk membaca Al Qur'an dan mempelajarinya secara bersama-sama di antara mereka, niscaya mereka akan diberikan ketenangan, dinaungi rahmat, dipayungi oleh malaikat, dan disebut-sebut nama mereka oleh Allah I dihadapan makhluk yang ada di sisi-Nya".(Sunan Abi Daud, Shahih Muslim, Sunan Turmudzi, Musnad Ahmad)


6. Menangkal Gangguan Kejiwaan

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 5 / ص 104/ ح 1998) : حدثنا أبو الوليد حسان بن محمد القرشي الفقيه ، ثنا مسدد بن قطن بن إبراهيم ، ثنا داود بن رشيد ، ثنا صالح بن عمر ، أنبأ إبراهيم الهجري ، عن أبي الأحوص ، عن عبد الله رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : « ...، إِنَّ هَذَا اْلقُرْآنَ حَبْلُ اللهِ وَ النُّوْرُ اْلمُبِيْنُ وَ الشِّفَاءُ النَّافِعُ عِصْمَةٌ لِمَنْ تَمَسَّكَ بِهِ وَ نَجَاةٌ لِمَنِ تَّبَعَهُ ،.......

Dari Abdullah bin Mas'ud t, dari Nabi r, beliau bersabda : "….. Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah tali Allah dan cahaya terang serta penangkal yang paling bermanfaat, menjadi penyelamat bagi orang yang berpegang teguh kepadanya, dan kebahagiaan bagi orang yang mengikutinya….".(Al Mustadrak Alash Shahihain)

يَا أَ يُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَ تْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَ بِّكُمْ وَ شِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَ هُدًى وَ رَحْمَةٌ لِلْمُؤْ مِنِينَ [يونس/57]

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS Yuunus : 57)

وَ لاَ تَهِنُوا وَ لاَ تَحْزَ نُوا وَ أَ نْتُمُ اْلأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْ مِنِينَ [آل عمران/139]

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Alii Imraan : 139)


7. Menjauhkan Kepikunan

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 9 / ص 176/ ح 3912) : حدثني علي بن عيسى ، ثنا إبراهيم بن أبي طالب ، ثنا ابن أبي عمر ، ثنا سفيان ، عن عاصم الأحول ، عن عكرمة ، عن ابن عباس رضي الله عنهما ، قال : « مَنْ قَرَ أَ اْلقُرْ آنَ لَمْ يُرَ دَّ إِلَى أَرْذَ لِ اْلعُمُرِ لكيلا يعلم بعد علم شيئا ، و ذلك قوله عز و جل ( ثم رددناه أسفل سافلين إلا الذين آمنوا ) قال : إلا الذين قَرَءُوا القرآن »

Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata : "Barangsiapa yang membaca Al Qur'an, maka dia tidak akan dijadikan pikun yang menyebabkan seseorang tidak mengingat/mengetahui sesuatu lagi, itulah yang dimaksud
( ثم رددناه أسفل سافلين إلا الذين آمنوا ) :
( kemudian kami kembalikan dia pada tingkat yang paling hina kecuali orang-orang yang beriman)". Ia berkata :"Yang dimaksud dengan orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang membaca Al Qur'an". (Al Mustadrak Alash Shahihain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar