Al Qur'an

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَ ةَ وَ أْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَ انْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ اصْبِرْ عَلَى مَا أَصَا بَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُور [لقمان/17]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Lukmaan (31) : 71

SILAHKAN DISEBARKAN

SILAHKAN DIPERBANYAK / DISEBARKAN DENGAN COPY PASTE ASAL SEBUTKAN SUMBERNYA, TERIMA KASIH

Jumat, 26 Agustus 2011

Etika Dialog : Menjaga Lisan Dari Perkataan Yang Tidak Penting




Pembicaraan yang sia-sia dan tak penting hendaknya kita hindari, pembicaraan yang membuang waktu, fikiran, tenaga dan tidak bermanfaat bukanlah sesuatu yang kita perlukan. Meskipun sia-sia pembicaraan kita, lidah kita kelak akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa-apa yang diucapkannya.

Oleh sebab itu, hendaknya kita mengganti pembicaraan yang rendah mutunya dengan perkataan yang baik dan mengandung isi. Setiap hendak berkata dan melepas lisan dari mulut kita, hendaknya terlebih dulu kita gunakan akal pikiran kita. Dengan demikian semoga Allah I memberikan rahmat bagi kita berupa manfaat yang cukup besar.

Membangun istana di surga tidak sebatas dengan amalan-amalan jasad saja, tetapi banyak pula kata-kata yang harus kita ucapkan berupa kalimat yang mengandung dzikir dan mempunyai makna bagi teman kita yang mendengarnya.

Modal seseorang adalah waktu yang akan dilaluinya ataupun yang sudah dilaluinya. Jika ia memanfaatkan untuk sesuatu yang tidak penting, rendah dan tak bernilai maka ia telah menyia-nyiakannya. Gunakanlah sisa modal waktu kita ini dengan hal-hal yang bermanfaat dan ucapan-ucapan yang bernilai di hadapan Allah I maupun dihadapan manusia.

سنن الترمذي - (ج 8 / ص 294/ح 2239) و سنن ابن ماجه - (ج 11 / ص 472/ح 3966) و سنن ابن ماجه - (ج 11 / ص 472/ح 3966) و المعجم الأوسط للطبراني - (ج 6 / ص 447/ح 2991) :  حَدَّ ثَنَا  أَحْمَدُ  بْنُ  نَصْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ   وَ  غَيْرُ  وَ احِدٍ  قَالُوا  حَدَّ ثَنَا  أَ بُو  مُسْهِرٍ  عَنْ   إِسْمَعِيلَ   بْنِ  عَبْدِ  اللَّهِ بْنِ  سَمَاعَةَ  عَنِ  اْلأَوْزَ اعِيِّ  عَنْ  قُرَّ ةَ   عَنِ  الزُّهْرِيِّ  عَنْ   أَبِي  سَلَمَةَ  عَنْ   أَبِي  هُرَ يْرَةَ   قَالَ  قَالَ  رَسُولُ   اللَّهِ  صَلَّى  اللَّهُ  عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  )  مِنْ   حُسْنِ   إِسْلاَ مِ   الْمَرْ ءِ  تَرْ  كُهُ   مَا لاَ   يَعْنِيهِ (

Dari Abi Hurairah t, ia berkata telah bersabda Rasulullah r : ("Termasuk Sempurnanya/baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak penting baginya".)

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي  -  (ج 2 / ص 312)  :  قال   أنس  )  استشهد  غلام  منا   يوم   أُحُد   فَوَجَدنَا  على  بِطَنِهِ   حَجَر اً مر  بوطاً  من   الجُوْعِ فَمَسَحْتَ  أُمُّهُ  عَنْ  وَ  جْهِهِ   التَرَ ابَ  وَ  قَالَتْ   هنيئاً  لك   الجنة   يا  بني،  فقال  صلى  الله  عليه  و سلم  ( وَ  مَا  يُدْرِيْكَ   لَعَلَّهُ كَانَ   يَتَكَلَّمُ  فِيْمَا لاَ  يُعْنِيْهِ وَ  يَمْنَعُ مَا لاَ   يَضُرُّ هُ؟ ) (

Anas bin Malik t berkata : ("Temanku telah gugur dalam Perang Uhud, lalu kami temukan batu yang diikat pada perutnya karena lapar. Tiba-tiba ibunya mengusap debu dari wajahnya sambil berkata : 'Selamat bahagia dengan surga, wahai anakku'. Maka Rasulullah r  bersabda : 'Tahukah kamu, mungkin ia mengatakan sesuatu yang tidak penting baginya, dan mengatakan sesuatu yang tidak membahayakannya' ".[1])

إحياء علوم الدين -  أبو حامد الغزالي -  (ج 2 / ص 313)  :  و عن  محمد  بن  كعب  قال :  قال  رسول  الله  صلى  الله  عليه  و سلم  ) إن  أول  من   يدخل  من   هذا  الباب  رجل  من  أهل   الجنة  (   فدخل  عبد الله  بن  سلام   فقال   إليه  ناس  من  أصحاب  رسول  الله  صلى  الله  عليه و سلم  فأخبروه   بذلك  و  قالوا :  أخبرنا  بأوثق  عمل   في   نفسك  ترجو  به   فقال  )   إني   لضعيف  و  إن   أوثق  ما   أرجو به   الله   سلامة   الصدر  و  ترك   ما   لا يعنيني (

Dari Muhammad bin Kaab t, bahwa Rasulullah r, bersabda : ("Bahwa orang yang pertama sekali masuk dari pintu ini adalah seorang lelaki yang termasuk penghuni surga". Lalu Abdullah bin Salam t memasukinya, maka beberapa orang dari sahabat berdiri menyambutnya dan memberitahukan demikian kepadanya sambil berkata : "Beritahukan kepada kami, sebaik-baik amal perbuatan yang kau berharap darinya". Abdullah bin Salam t berkata, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah I yang lemah, dan sebaik-baik sesuatu yang aku berharap darinya kepada Allah I ialah selamatnya apa yang ada di dalam dada dan meninggalkan apa yang tidak penting bagiku".[2])

إحياء علوم الدين - أبو حامد الغزالي -  (ج 2 / ص 313) :  و قال  أبو ذر :  قال  رسول  الله  صلى  الله  عليه  و سلم  )  ألا   أعلمك   بعمل  خفيف  على البدن   ثقيل  في   الميزان  (  قلت :  بلى  يا رسول  الله  قال ) هو  الصمت  و  حسن   الخلق  و  ترك  ما  لا  يعنيك (

Diriwayatkan dari Abu Dzar t, bahwa Rasulullah r bersabda : ("Maukah engkau aku ajari amal yang ringan atas tubuhmu tetapi berat dalam timbangan". Maka Aku (Abu Dzar) menjawab : "Mau! Ya Rasulullah". Beliau r bersabda : "Yaitu diam, baik akhlak dan meninggalkan sesuatu yang tidak penting bagimu".[3])

إحياء علوم الدين - أبو حامد الغزالي -  (ج 2 / ص 313)  : ) وقال  عمر  رضي  الله  عنه  لا  تتعرض  لما  لا   يعنيك  و  اعتزل   و  أحذر  صديقك  من   القوم إلا   الأمين، و  لا   أمين   إلا  من   خشى   الله  تعالى،  و  لا تصحب   الفاجر  فتتعلم  من   فجوره   و  لا   تطلعه  على   سرك،  و  استشر  في   أمرك   الذين   يخشون   الله  تعالى. (

Umar bin Khatab t berkata : ( "Hindarilah perkataan sia-sia dan tidak bermanfaat bagimu. Jauhilah musuhmu. Waspadailah teman karibmu, kecuali dari golongan orang yang amanah (dapat dipercaya) dan mereka takut kepada Allah I. Janganlah engkau berteman dengan orang dzalim, lalu belajar dari perbuatan aniayanya. Jangan pula engkau menampakkan rahasiamu kepadanya, dan musyawarahkanlah urusanmu dengan orang yang takut kepada Allah I ".)


[1] HR. Turmudzi
[2] HR. Abi Dunya
[3] HR. Abi Dunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar